Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Minta Pembelian Avtur Merpati Dilakukan Secara Tunai

Pertamina hanya dapat melayani pembelian Avtur bagi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) apabila transaksi dilakukan secara tunai.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pertamina Minta Pembelian Avtur Merpati Dilakukan  Secara Tunai
KOMPAS/PRIYOMBODO
Antrean truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di Terminal BBM Jakarta Group PT Pertamina (Persero), Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (31/7/2013). Estimasi pemakaian BBM dan elpiji menjelang Lebaran diperkirakan naik dengan besaran masing-masing: premium naik 14 persen dari rata-rata normal 80.926 kiloliter menjadi 91.830 kiloliter, avtur naik 8,6 persen dari 10.619 kiloliter menjadi 11.536 kiloliter, dan elpiji naik 6,6 persen dari rata 17.612 metrik ton (MT) menjadi 18.781 MT. Sementara Solar mengalami penurunan 4,9 persen dari rata-rata 40.626 kiloliter menjadi 38.628 kiloliter. (KOMPAS/PRIYOMBODO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menegaskan hanya dapat melayani pembelian Avtur bagi PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) apabila transaksi dilakukan secara tunai.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa terhitung sejak 15 Januari 2014, Pertamina hanya melayani pembelian Avtur dari Merpati apabila transaksi dibayar secara tunai. Hal tersebut disebabkan oleh utang pembayaran Avtur Merpati kepada Pertamina yang terus meningkat dan kini telah mencapai sekitar Rp165 miliar.

“Utang pembayaran Avtur Merpati kepada Pertamina saat ini mencapai sekitar Rp165 miliar sehingga mulai 15 Januari 2014 Pertamina memutuskan untuk hanya menerima pembelian tunai dari Merpati," ujar Ali, Selasa (28/1/2014).

Bentuk pelayanan ini harus ditempuh Pertamina mengingat perusahaan penerbangan tersebut telah dua kali melampaui batas maksimal komitmen untuk menjaga tingakat hutang pembayaran Avtur kepada Pertamina. Ali menjelaskan sesuai dengan komitmen manajemen Merpati, mulanya batas maksimal utang adalah Rp100 miliar dan jika melebihi angka tersebut, maka secara otomatis pembelian Avtur dilakukan secara tunai.

Mengingat perlunya penerbangan ke wilayah Indonesia baian timur, sementara Merpati juga tidak bisa menepati komitmennya maka Pertamina lalu memberikan relaksasi batasan utang sampai maksimal Rp150 miliar. Namun, kembali hutang pembayaran Avtur Merpati terus meningkat. Sehingga komitmen batasan utang maksimal itupun terlampaui kembali, yang menunjukkan tidak adanya perbaikan upaya pembayaran utang kepada Pertamina.

"Pasokan bukan dihentikan, tetapi Pertamina hanya melayani pembelian tunai, tidak lagi dengan utang baru kepada Merpati,” tegas Ali.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas