Proyek Groundbreaking KP3EI 2014 Ditarget Capai Rp 1.500 Triliun
Momentum pertumbuhan ekonomi menjadi peluang yang harus dioptimalkan untuk mewujudkan target itu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) menargetkan proyek-proyek yang di-groundbreaking hingga akhir 2014 mencapai nilai hampir Rp 1.500 triliun. Momentum pertumbuhan ekonomi menjadi peluang yang harus dioptimalkan untuk mewujudkan target itu.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua KP3EI yang juga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana dalam siaran persnya, di Jakarta.
Target investasi itu, kata dia, terdiri dari realisasi 365 proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah groundbreaking hingga akhir tahun 2013 sebesar Rp 828,72 triliun. Juga dari target 166 proyek yang akan groundbreaking hingga akhir 2014 senilai Rp 628,91 triliun. Sehingga secara total investasi yang terkumpul akan mencapai Rp 1.457,63 triliun.
“Kami sangat optimistis target Rp 1.500 triliun itu tercapai, pada akhir 2014 ini. Sebab potensi Indonesia sangat besar untuk mewujudkan angka itu,” ujar Armida dalam keterangan tertulisnya.
Data KP3EI mencatat, realisasi groundbreaking hingga akhir 2013 tersebar di 6 Koridor Ekonomi (KE). Masing-masing yaitu Koridor Sumatera senilai Rp 133,16 triliun, Koridor Jawa (Rp 296,34 triliun), Koridor Kalimantan (Rp 176,79 triliun), Koridor Sulawesi (Rp 62,72 triliun). Lalu Koridor Bali-NT (Rp 53,85 triliun), dan Koridor Papua-Maluku (Rp 105,86 triliun).
Nilai investasi tertinggi secara berturut-turut pada sektor infrastruktur dengan nilai sebesar Rp 279 triliun, pertambangan (Rp 268 triliun), industri manufaktur (Rp 137 triliun), dan sektor energi (Rp 108 triliun). Sementara sektor lainnya mencapai kisaran Rp 36,7 triliun.
Sementara itu, peran pembiayaan swasta memberikan kontribusi terbesar sebanyak 39% atau setara dengan Rp 323,32 triliun. Berikutnya diikuti oleh kontribusi BUMN sebesar 25,7% (Rp 212,88 triliun), dan sumber Campuran 19,4% (Rp 160,82 triliun). Sedangkan kontribusi pemerintah menempati posisi terakhir sebesar 15,9%, atau senilai Rp 131,71 triliun.
“Artinya, KP3EI telah berperan efektif mendorong swasta lebih besar untuk terlibat dalam pembangunan proyek-proyek MP3EI. Dan ke depan, kita semakin optimistis lagi. Apalagi dengan perekonomian nasional yang terus bertumbuh dan semakin menarik bagi investor,” terang Armida.
Senada dengan itu, Sekretaris KP3EI Luky Eko Wuryanto mengatakan, selama periode 2,5 tahun sejak MP3EI dicanangkan oleh Presiden RI pada 27 Mei 2011, KP3EI berhasil mendorong terealisasinya proyek-proyek groundbreaking senilai Rp 828,72 triliun. Dengan demikian, upaya pencapaian target proyek groundbreaking hingga akhir 2014 senilai Rp 628,91 triliun, berpeluang besar untuk tercapai.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, KP3EI semakin yakin mampu mewujudkan target proyek groundbreaking hingga akhir tahun ini,” kata Luky.
Data KP3EI juga mencatat, target groundbreaking tahun 2014 juga tersebar di 6 Koridor Ekonomi (KE), dengan 166 proyek. Dari KE Sumatera ditargetkan mencapai Rp 111,62 triliun (17,7%), KE Jawa Rp 67,82 triliun (10,8%), KE Kalimantan Rp 129,04 triliun (20,5%), KE Sulawesi Rp 79,94 triliun (12,7%), KE Bali-Nusat Tenggara Rp 114,74 triliun (18,2%), dan KE Papua-Kepulauan Maluku Rp 125,75 triliun (20,1%).
Terkait sumber pembiayaannya, pemerintah ditargetkan berkontribusi senilai Rp 32,33 triliun (5,1%). Sedangkan swasta masih mendominasi hingga 64,8% dengan nilai investasi Rp 407,58 triliun. Dan BUMN ditargetkan senilai Rp 71,69 triliun (11,4%), serta Campuran Rp 117,32 triliun (18,7%).
“Harus diakui, banyak yang telah kita lakukan, namun masih banyak juga yang perlu diselesaikan untuk menyukseskan MP3EI. Karena itu, sukses tidaknya MP3EI semua tidak terlepas dari percaya diri, semangat dan dukungan seluruh komponen masyarakat Indonesia, termasuk membuka akses lahan bagi berbagai proyek MP3EI,” tegas Luky.