Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Citilink Memberi Tren 'Penerbangan Berongkos Murah' di Asia Pasifik

Citilink, maskapai berbiaya murah disebutkan menjadi pusat perhatian di World Low Cost Airline Asia Pacific 2014

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Citilink Memberi Tren 'Penerbangan Berongkos Murah' di Asia Pasifik
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pesawat Airbus A320 milik Citilink mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Citilink, maskapai berbiaya murah (Low Cost Carrier/LCC ), disebutkan menjadi pusat perhatian di World Low Cost Airline Asia Pacific 2014, 18-19 Februari 2014 di Singapura.

Chief Executive Officer Citilink, Arif Wibowo, memaparkan tren penerbangan LCC (low cost carrier) di kawasan asia pasifik yang kian memperluas aksesnya ke pasar regional di samping memperkuat pasar domestiknya.

Di hadapan sekitar 200 peserta konfrensi internasional, Arif juga memaparkan kesiapan Citilink dalam menyambut ASEAN Opensky Policy sebagai konsekuensi dari terbentuknya masyarakat ASEAN.

Konferesi yang berlangsung di Singapore Suntec International Convention and Exhibition Center, Singapura, itu merupakan ajang untuk mengetahui perkembangan bisnis penerbangan sekaligus upaya membangun jaringan kerjasama agar tetap bisa menghasilkan keuntungan serta memperluas akses pasar.

Dalam paparannya di hari kedua, Arif Wibowo mengatakan, bisnis penerbangan low cost carrier (LCC) di Asia Pasifik  memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara yang diikuti penambahan jumlah armada  yang mencapai 500 unit pesawat LCC pada 2013.

“Di Indonesia sendiri pertumbuhan pasarnya meningkat tajam, dan menjadipasar yang sangat bertumbuh pesat. Ini bisa dilihat dari jumlah pesawat LCC yang mencapai 200 unit hingga akhir tahun 2013,” kata Arif, Kamis (20/2/2014).

Arif juga menjelaskan bagaimana Citilink berbenah dan mengadopsi teknologi modern dalam mengembangkan pasar di Indonesia yang memilki ruang yang amat luas untuk berkembang, mengingat pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi (5,8 persen di 2013), dan adanya pemilu legislatif dan pemilu presiden sepanjang 2014. Kota-kota di Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga memberikan peluang bisnis LCC yang pesat namun juga kompetitif.

Berita Rekomendasi

“Citilink sendiri dalam 15 bulan mampu menerbangkan delapan juta penumpang dan berhasil meraih tiga kali penghargaan sebagai ‘Indonesia Leading Cost Airline’ dari Indonesia Travel and Tourism Foundation. Ini semua menunjukkan kerja serius Citilink dalam menggarap pasar domestik,” katanya.

Menanggapai pertanyaan salah seorang peserta konferensi mengenai kesiapan Citilink dalam mempersiapkan pembukaan masyarakat ASEAN pada 2015, Arif Wibowo mengatakan pihaknya sangat siap, terlebih Citilink sudah memiliki strategi “Mega Leap Program” yang menerangkan langkah-langkah bisnis setiap tahun, termasuk melakukan ekspansi penerbangan regional.

“Sesuai dengan semangat perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam bisnis LCC, perkembangan jaman kita cermati dengan seksama. Penggunaan teknologi mobile application untuk melakukan reservasi dan pembayaran dengan credit card, kerjasama dengan beberapa jaringan retail dengan total 20.000 gerai di Indonesia, dan pemberdayaan travel agent sudah diterapkan. Semuanya guna memudahkan akses pembelian tiket kepada konsumen,” kata Arif.

Perkembangan teknologi digital dan internet serta kemudahan dalam penerbangan mulai dari proses city check-in, hingga strategi perluasan bisnis penerbangan menjadi pembahasan utama dalam forum tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas