Semua Capres Demokrat Setuju Blok Mahakam Dinasionalisasi
Sebelas calon kandidat Presiden dari konvensi Partai Demokrat menyetujui jika pasca berakhirnya Kontrak Kerjasama
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN -- Sebelas calon kandidat Presiden dari konvensi Partai Demokrat menyetujui jika pasca berakhirnya Kontrak Kerjasama (KKS) di Blok Mahakam nanti berakhir, pengelolaan sumur gas tersebut diserahkan kepada perusahaan nasional.
Topik mengenai pengelolaan Blok Mahakam menjadi salah satu isu sentral saat digelarnya konvensi Capres Partai Demokrat yang diadakan di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (22/1), salah satunya disebabkan akan berakhirnya kerjasama dengan Total E&P Indonesia ditahun 2017 nanti.
Aji Sofyan Effendi, ekonom dari Universitas Mulawarman yang menjadi salah satu panelis bersama dengan Adri Patton melemparkan pertanyaan tersebut keseluruh kandidat yang bersaing dalam konvensi kali ini.
Pada sesi pertama, 4 orang kandidat, masing-masing, Anis Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo serta Dahlan Iskan punya jawaban masing-masing mengenai pengelolaan blok Mahakam pasca 2017 nanti, namun seluruhnya sebenarnya berkesimpulan bahwa Pertamina sangat layak untuk dijadikan pilihan utama mengelola sumur gas tersebut.
Usai rehat selama kurang lebih satu jam, sesi kedua Konvensi Partai Demokrat dimulai kembali pada pukul 13.30, yang kali ini menampilkan 7 kandidat Capres lainnya, masing-masing, Ali Masykur Musa,Ketua DPR RI, Marzuki Alie, Dino Pati Djalal, Gita Wiryawan, Sinyo Harry Sarundajang, Hayono Isman, dan Endriartono Sutarto.
Sama seperti sesi pertama, pada kesempatan ini Aji Sofyan Effendi kembalai menanyakan sikap dari masing-masing Capres tentang tata kelola blok Mahakam setelah tahun 2017 nanti, dan kesemuanya menyatkan persetujuan dengan beberapa pendekatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.