Saratoga dan Tigerair Tetap 'Suntik' Modal ke Mandala
Maskapai Tigerair Mandala menepis berhembusnya kabar bakal mundurnya investor strategis yang menaungi biduk usaha perusahaan penerbangan ini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Tigerair Mandala menepis berhembusnya kabar bakal mundurnya investor strategis yang menaungi biduk usaha perusahaan penerbangan ini.
Maskapai swasta milik Saratoga Investama dan Tiger Airways Holdings Ltd asal Singapura ini mengklaim, hingga saat ini pihaknya masih mendapat dukungan penuh dari dua pemegang saham terbesar tersebut.
"Kedua investor kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan mendukung Mandala dalam mengembangkan bisnis secara berkelanjutan," kata Lucas Suryanata, Manager Public Relation Tigerair Mandala, Rabu (4/3/2014).
Jika saat ini dikabarkan pemegang saham bimbang lantaran melihat kondisi maskapai yang sedang mengalami masa sulit, menurut Lucas, itu merupakan hal yang wajar. Kata dia, semua investor pasti akan mempertanyakan sejauh mana perkembangan dari dana yang telah ditanamkan.
Namun ia memastikan hal tersebut tidak mengubah dukungan yang diberikan kepada Tigerair Mandala saat ini.
Lanjut Lucas, dalam bisnis penerbangan, untuk bisa mengembalikan modal membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Maskapai yang kembali beroperasi di bawah bendera Tiger Airways pada awal 2012 ini pun tak memungkiri bahwa hingga saat ini pihaknya masih merugi.
Menurut Lucas, walaupun mengalami kesulitan akibat depresiasi nilai tukar rupiah dan diikuti penutupan sekitar sembilan rute, namun Tigerair Mandala berkomitmen untuk terus mengejar target bisnis, yakni mencari keuntungan. "Mengenai kapannya akan untung itu masih dibicarakan karena perlu disesuaikan setelah penutupan rute kemarin," imbuhnya.
Saratoga Investama, selaku pemegang 51 persen saham Tigerair Mandala juga menepis kabar burung komitmennya luntur. "Kami tidak berencana menjual Tigerair Mandala," kata Michael Soeryadjaya, Direktur Saratoga Investama Sedaya.
Yang jelas, menurut Paul Rombeek, Presiden Direktur Tigerair Mandala, saat ini pihaknya tengah berjuang untuk bisa mendapatkan pemasukan yang berarti. Perusahaan ini berencana memperkuat rute penerbangan internasional lantaran bisa mendatangkan duit mata uang asing. "Ini target kami untuk tahun ini," katanya.
Asal tahu saja, Reuters memberitakan bahwa salah satu pemegang saham Tigerair Mandala, Tiger Airways Holding Ltd yang memegang 33 persen saham Mandala, mempertanyakan komitmen Saratoga yang terbilang malas menyuntikkan modal ke maskapai ini. Padahal, langkah ini penting untuk memompa kinerja. (RR Putri Werdiningsih, Agustinus Beo Da Costa)