IHSG Menguat Tak Terpengaruh Data Perekonomian China
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (24/3/2014) ditutup menguat setelah para investor melakukan aksi beli.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (24/3/2014) ditutup menguat setelah para investor melakukan aksi beli.
Para investor tak mempedulikan data perekonomian China, di mana indeks manufaktur negara tersebut turun tipis pada Maret ini. Pada akhir penutupan, indeks menguat 20,20 poin atau 0,43 persen menjadi 4.720,42.
IHSG sempat berfluktuasi pada sesi I. Menit-menit awal perdagangan dibuka, indeks sempat naik cukup tinggi, sebelum kemudian turun hingga memasuki zona merah. Setelahnya, indeks berfluktuasi di antara zona hijau dan merah.
Hingga menjelang pukul 11.00, IHSG memantapkan di zona hijau. Hingga penutupan, indeks tetap berada di zona penguatan.
Terdapat 154 saham yang diperdagangkan menguat hari ini, 118 saham turun dan 95 saham harganya stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,01 miliar lot saham, dengan nilai Rp 5,4 triliun.
Saham-saham yang paling memberi turnover tertinggi bagi investor antara lain BBRI (Rp 9.425), TLKM (Rp 2.230), INTP (Rp 24.200), SMGR (Rp 15.750), dan UNTR (Rp 20.400).
Terdapat enam indeks sektoral yang ditutup menguat hari ini, yaitu pertambangan (0,13 persen), industri dasar (1,71 persen), properti (0,57 persen), infrastruktur (0,69 persen), keuangan (0,49 persen) dan perdagangan (1,27 persen).
Sementara itu, indeks sektoral yang melemah adalah agribisnis (-0,11 persen), aneka industri (-0,77 persen), konsumer (-0,73 persen) dan manufaktur (-0,09 persen).
Adapun nilai tukar rupiah pada sore ini kembali menguat sebesar 0,41 persen menjadi Rp 11.384 per dollar AS.