Masyarakat Siap Hadapi Perdagangan Bebas, Pemerintahnya Belum
"Masyarakat siap, yang belum siap sistemnya di republik ini terlalu banyak aturan birokrasi," ujar Sarlito.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog Universitas Indonesia Sarlito menilai masyarakat Indonesia sudah siap menghadapi perdagangan bebas (Asean Economic Community/AEC) tahun 2015. Namun Sarlito menegaskan pemerintah belum mempersiapkan regulasi yang baik untuk AEC 2015 nanti.
"Masyarakat siap, yang belum siap sistemnya di republik ini terlalu banyak aturan birokrasi," ujar Sarlito, di kantor PPM, Senin (24/3/2014).
Sarlito menjelaskan, jika pemerintah belum menyiapkan sistem dan regulasi yang tepat, masyarakat kreatif pun tidak akan berkembang. Hal yang perlu didorong menghadapi perdagangan bebas adalah sikap tenaga kerja yang profesional.
"Paling gampang adalah sikap, tepat waktu, kualitas, tanggung jawab, profesi apapun jadi," ungkap Sarlito.
Sarlito menjelaskan dengan mendorong profesionalisme di segala bidang, Indonesia tidak akan hanya jadi pasar konsumsi, tapi juga diajak menjadi produsen. Dalam hal ini, Indonesia bisa meawarkan jasa tenaga kerja yang baik untuk negara asing saat perdagangan bebas.
"Mereka (negara asing) akan minta yang profesional, harus dapat," papar Sarlito.