Pasar Mobil Bekas Diprediksi Kembali Bergairah
pangsa pasar mobil bekas di dalam negeri diprediksi bakal kembali bergairah.
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski sempat anjlok akibat banjir, demam mobil Low Cost and Green Car (LCGC) dan kenaikan suku bunga kredit, pangsa pasar mobil bekas di dalam negeri diprediksi bakal kembali bergairah.
Hal tersebut terlihat dari geliat transaksi di pusat penjualan mobil bekas terbesar di Indonesia, Bursa Mobil WTC Mangga Dua, Jakarta Utara.
Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih memprediksikan ada sejumlah faktor yang bakal menjadi momentum kenaikan permintaan mobil bekas di Indonesia.
Pertama, adanya wacana pemerintah yang akan mengevaluasi keberadaan program LCGC yang mayoritas masih konsumsi premium (terus membebani subsidi BBM).
"Artinya ini bisa jadi peluang bagi pasar mobil bekas. Jika terbit aturan terkait larangan penjualan BBM bersubsidi untuk mobil LCGC, otomatis konsumen akan kembali beralih ke mobil bekas yang kualitasnya, jauh lebih bagus di atas LCGC," kata Herjanto, Kamis (27/3/2014).
Diakui Herjanto, dampak sesaat yang timbul dari mobil LCGC memang ada, namun seberapa besar dampak tersebut terhadap penjualan mobil bekas belum dapat diukur secara pasti. "Kita belum tahu secara pasti faktor apa yang paling kuat, sehingga menyebabkan penjualan pada Februari sempat anjlok. Bisa jadi karena faktor banjir, dampak LCGC, atau juga kenaikan suku bunga kredit pembiayaan," katanya.
Herjanto mengungkapkan, angka penjualan mobil bekas di WTC Mangga Dua sendiri sepanjang Februari lalu, sempat merosot ke angka 1.800 unit, jauh di bawah penjualan rata-rata per bulan sebesar 2.400 unit.
Namun memasuki Maret, angka penjualan kembali normal bahkan cenderung meningkat. "Sampai tanggal 27 Maret penjualan sudah mencapai 2.300 unit, kalau melihat trennya saya optimistis sampai akhir bulan bisa tembus angka 2.600 unit," kata Herjanto.
Dia menambahkan, selain tren LCGC yang sudah memudar, kenaikan permintaan mobil bekas juga dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang bakal menaikan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil mewah (di atas 3.000cc), dari 75 persen menjadi 125 persen sampai 150 persen pada April mendatang.
"Sekarang saja dampaknya sudah terasa, permintaan mobil bekas di atas 3.000cc sudah mulai meningkat. Kalau jadi diberlakukan, saya yakin mobil mewah bakal jadi buruan para kolektor, karena kalau PPnBM-nya tinggi otomatis kolektor akan mencari mobil bekasnya," tukasnya.
Hal tersebut dibenarkan KA Wibowo, Deputi Direktur Mobil Bekas BCA Finance. Menurut Wibowo, sejak wacana tersebut muncul ke permukaan, setiap harinya BCA Finance kebanjiran lembar aplikasi permohonan pembiayaan untuk mobil mewah tersebut.
"Kalau ditotal sekitar 20 persen dari total aplikasi permohonan pembiayaan yang masuk ke BCA Finance, masuk kategori mobil mewah yang harganya di atas Rp 500 juta," ujar Wibowo.
Baik Herjanto maupun Wibowo, optimistis angka penjualan mobil bekas, khususnya segmen mobil mewah mulai April mendatang bakal mengalami kenaikan sebesar 50 persen dibandingkan saat ini.