Menteri ESDM Targetkan Pasokan Listrik Bali 1.000 MW Sebelum 2018
Jero menjelaskan khusus untuk Bali, saat ini kapasitas listriknya 700 MW dengan kabel bawah laut dari Jawa.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan listrik di Provinsi Bali terus meningkat seiring tumbuhnya perekonomian Bali. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menargetkan, sebelum 2018, pasokan listrik Bali bisa mencapai 1.000 MW.
Jero menjelaskan khusus untuk Bali, saat ini kapasitas listriknya 700 MW dengan kabel bawah laut dari Jawa.
"Karena itu saya punya target, sebelum 2018 Bali harus punya 1.000 MW Dari pembangkit sendiri. Kita akan bangun di Buleleng, di Celukan bawang. 400MW tahap I dan 400 MW tahap II,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik usai melakukan Groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLT Biomassa) Bangli serta Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Bangli, Bali, Senin (7/4/2014).
Jero hari ini meresmikan proyek- proyek kelistrikan di seluruh Indonesia. Paling tidak ada 31 provinsi. Kemudian ada 99 kabupaten dari sabang smp merauke. Selanjutnya ada 117 kecamatan dan 127 desa. Menurut Jero, menyediakan pasokan listrik bagi rakyat untuk mencukupi kebutuhan masyarakat merupakan kewajiban Pemerintah.
"Sekarang kita baru mempunyai listrik 48.000 MW. Dari sejak merdeka hingga tahun 2004 kita mempunyai listrik 25.000 MW, selama 60 tahun. Dalam 10 tahun ini kita sudah membangun 25 ribu MW. Jadi hampir 2 kali lipat dari 60 tahun itu. Tetapi masih kurang, karena masyarakatnya maju,” tambah Wacik.
Menteri ESDM menjelaskan semua fenomena itu merupakan tugas yang dibebankan negara dan harus diselesaikan oleh dirinya."Salah satu tugas Menteri ESDM adalah membuat listrik dan membagikan listrik kepada rakyat. Oleh Saya perintahkan Bupati dan Walikota untuk mempermudah izin pembangunan pembangkit berbahan bakar energi terbarukan. Jika perlu beri insentif,” lanjut Wacik.