Investor Asal Korea Bangun Pengolahan Limbah di Kulonprogo
Investasi senilai Rp 48 milyar akan ditanamkan perusahaan asal Korea, di Kulonprogo dalam waktu dekat.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Investasi senilai Rp 48 milyar akan ditanamkan perusahaan asal Korea, PT Liebe Green Standart Technology, di Kulonprogo dalam waktu dekat.
Perusahaan tersebut akan mendirikan pabrik pengolahan limbah bahan Beracun dan Berbahaya (B3) di wilayah Salamrejo, Sentolo.
Konsultan hukum PT Liebe, Tabitha Sri Jeany mengatakan kliennya itu melihat ada peluang usaha yang bisa diraih di wilayah Kulonprogo.
Hal itu tak lepas dari promosi investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, khususnya dalam kemudahan perizinan.
Kliennya sudah berpengalaman menangani limbah B3 di pabrik Cileungsi, Bogor, Jawa barat. Banyak sampai medis dari rumah sakit di DIY yang dibuang kesana.
"Sebenarnya banyak tawaran dari daerah lain, tetapi kita pilih Kulonprogo," ujar Tabitha saat melakukan pertemuan dengan Badan Penanaman Modal dan Periizinan Terpadu (BPMPT) Kulonprogo, Kamis (10/4/2014).
Tabitha menjelaskan pabrik yang akan dibangun berfokus pada pengelolaan limbah medis dan industri yang berbahaya. Limbah akan diolah mesin khusus dengan panas mencapai 1.200 derajat celcius.
Hampir semua limbah ini akan diproses hingga menghasilkan asap putih yang bersih dan ramah lingkungan. Sedangkan sisanya berupa abu bisa dimanfaatkan untuk bahan batako.
"Yang keluar itu sudah berbentuk uap air, bukan asap hitam lagi," jelasnya.
Kepala BPMPT Kulonprogo, Agung Kurniawan, mengatakan perusahaan tersebut telah mengantongi izin prinsip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta serta telah melakukan sosialisasi di masyarakat.
Hanya saja, Agung menegaskan, perusaahan ini harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar pabrik dan juga bagi Pemkab Kulonprogo.
Sesuai instruksi bupati, perusahaan harus menjalin kemitraan dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada.
"Kemitraan ini harus bisa dibangun. Kita sedang mengkaji kemitraan yang akan dibangun, agar masyarakat dan pemerintah sama-sama diuntungkan. Mungkin nanti salah satunya dari sisi transportasi," jelas Agung.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.