Tarif Listrik 190 Industri se-Sulsel Naik
188 perusahaan di antaranya masuk kategori I-3, industri besar yang sudah go public dan memakai listrik bertegangan menengah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Sekitar 190 perusahaan dan industri skala besar di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan terkena dampak kenaikan tarif tegangan listrik tinggi (TTL) mulai 1 Mei 2014.
Sebanyak 188 perusahaan di antaranya masuk kategori I-3, industri skala besar yang sudah go public dan memakai listrik bertegangan menengah di atas 200 KVA. Dua lainnya industri skala besar yang menggunakan listrik bertegangan tinggi (I-4) dengan daya 30 ribu KVA.
Dua produsen semen terbesar di timur Indonesia, PT Semen Tonasa di Pangkep, dan PT Semen Bosowa di Maros menjadi industri yang masuk kategori ini. Tonasa dengan penggunaan daya listrik 54 megawatt (MW) dan Semen Bosowa 44 MW.
“Itupun untuk kategori I-3 kami masih harus teliti dan mencari tahu perusahaan apa yang sudah go public secara kelembagaan bukan secara coorpate (perusahaan),” kata General Manager (GM) Sulselrabar, Judi Winardi, di Makassar, Senin (21/4).
Dengan kondisi itu, Judi berharap masyarakat maupun pengusaha tidak khawatir dengan kenaikan tarif listrik. Direktur Utama (Dirut) PT Semen Tonasa, Andi Unggul Attas, mengatakan, biaya operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kenaikan TTL.
Pemakaian listrik PLN hanya sekitar 20 persen dari total kebutuhan pabrik Tonasa berkisar 120 MW. Sekitar 96 MW dari pembangkit listrik (power plan) milik Tonasa, dan 24 MW disuplai PLN Sulselrabar.
Sebelumnya, pemerintah melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 9 Tahun 2014 menetapkan kenaikan TTL bagi industri skala besar bertegangan menengah dan tinggi.
Penyesuaian tarif juga dikenakan kepada empat golongan pelanggan. Golongan yang sudah tidak disubsidi lagi per 1 Oktober 2013 lalu yakni rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas.
Bisnis menengah (B2) dengan daya 6.600-200 KVA, bisnis besar (B3) dengan daya di atas 200 KVA, dan kantor pemerintah sedang (P1) dengan daya 6.600-200 KVA.
Total pelanggan listrik di wilayah Sulselrabar mencapai 2.099.768 rekening hingga Maret 2014. Sekitar 1,6 juta pelanggan pascabayar dan 420 ribu pelanggan prabayar dengan sistem voucher.
PLN Sulselbar menjamin ketersediaan listrik di wilayahnya masih surplus 274 MW dengan total daya sekitar 1.120 MW dan pemakaian listrik pada beban puncak 846 MW. Pasokan daya tersebut sekitar 51 persen dari pembangkit listrik swasta, 21 persen milik PLN, dan 18 persen pembelian kepada pihak luas.(nie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.