Ekspansi BTN Terbatas Akibat Rendahnya Produktivitas Karyawan
Menurut pengamat perbankan, Edwin Sinaga, dari perhitungan revenue per head account terlihat bahwa BTN kurang efisien.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasio produktivitas karyawan PT Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan yang terendah dibandingkan tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya seperti Bank Mandiri, Bank Niaga Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Menurut pengamat perbankan, Edwin Sinaga, dari perhitungan revenue per head account terlihat bahwa BTN kurang efisien. Ia berpendapat rendahnya tingkat produktivitas karyawan BTN disebabkan efisiensi dan kemampuan BTN yang sangat terbatas untuk ekspansi.
"Ini menunjukkan secara company, BTN tidak mampu memperbesar bisnisnya karena keterbatasan modal. Akibatnya BTN tidak mampu mengoptimalkan asetnya, termasuk produktivitas karyawannya. Menjadi tidak optimal pula dalam mengontribusi ke laba bersih," jelas Edwin dalam keterangannya, Minggu (27/4/2014).
Ia menuturkan meski kontribusi karyawan BTN atas laba bersih perusahaannya adalah yang terendah dibandingkan tiga bank BUMN lainnya, rasio biaya personalia per kepala di bank tersebut justru mencapai Rp210 juta per orang. Biaya personalia ini memasukkan gaji yang dikeluarkan perusahaan dan biaya-biaya pelatihan.
"Rasio biaya personalia per kepala karyawan BTN berada di peringkat ketiga tertinggi dibawah BRI yang justru menjadi bank pencetak laba terbesar selama tujuh tahun berturut-turut," imbuhnya.