Investor Individu Dominasi Kepemilikan ORI
Investor individu mulai banyak yang berorientasi jangka panjang untuk pegang obligasi negara ritel (ORI).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor individu mulai banyak yang berorientasi jangka panjang untuk pegang obligasi negara ritel (ORI).
Biasanya, setelah ORI diperdagangkan di pasar sekunder, para investor individu beramai-ramai melepas kepemilikannya dan menjual ke investor institusi.
Namun, belakangan, kondisi itu sudah mulai berubah. Hal itu tercermin dari kepemilikan ORI oleh investor individu. Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan mengatakan, porsi investor individu di ORI yang saat ini masih beredar mencapai 60%.
Sedangkan, kepemilikan pemodal institusi hanya sekitar 40% saja. "Hal ini mengindikasikan investor individu sudah mau berinvestasi ORI hingga jatuh tempo," ujar Robert, Selasa (13/5).
Catatan saja, saat ini ORI yang masih beredar adalah ORI008, ORI009, dan ORI010. Masing-masing obligasi ritel itu memberikan kupon 7,3%, 6,25%, dan 8,5% per tahun. Total nilai outstanding mencapai Rp 43,8 triliun.