Pasar Obat Herbal Capai Rp 13 Triliun
Tren kembali ke alam (back to nature) atau penggunaan obat dengan bahan alami untuk peningkatan kesehatan atau pengobatan penyakit
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tren kembali ke alam (back to nature) atau penggunaan obat dengan bahan alami untuk peningkatan kesehatan atau pengobatan penyakit kian meningkat. Di Indonesia pasar obat herbal mencapai peningkatan dari Rp 7,2 triliun di tahun 2008, meningkat Rp 13 triliun di tahun 2012.
Vice President for Professional Products Soho Global Health, Sugiharjo, mengatakan, obat herbal digunakan oleh 80 persen penduduk dunia. Dari data Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2006 pasar obat herbal di Indonesia mencapai Rp 5 triliun. Di tahun 2007 menjadi Rp 6 triliun, dan pada 2008 naik kembali menjadi Rp 7,2 triliun. Hingga tercatat pada tahun 2012 mencapai Rp 13 triliun.
"Di dunia, total pasar obat herbal di Indonesia mencapai sekitar 2 persen," katanya pada acara Soho Global Health Natural Wellness Symposium di Bandung, akhir pekan kemarin.
Meningkatnya pasar obat herbal karena makin banyak pula masyarakat yang percaya dan menggunakan obat herbal. Didukung dengan sumber daya alam Indonesia yang memiliki kurang lebih 30.000 spesies tumbuhan dan 940 spesies di antaranya adalah tumbuhan berkhasiat obat, sehingga menjadi potensi yang sangat bagus untuk pasar obat herbal.
"Cukup banyak tumbuhan di Indonesia yang sudah dikenal di dunia berkhasiat obat, ini menjadikan obat herbal Indonesia bisa bersaing dengan obat herbal lain di dunia," katanya.
Melihat pangsa pasar tersebut, katanya, PT Soho Global Helath juga terus memacu produksinya. Bahkan tahun ini, pihaknya optimistis bisa meraup target penjualan obat herbal mencapai Rp 1 triliun. Perolehan tersebut dari penjualan ritel dan penjualan melalui resep dokter.
"Karena memang ada obat herbal yang hanya bisa dikonsumsi melalui resep. Ada dosis yang hanya dokter yang bisa memberikan," katanya.
Ia menambahkan, untuk penjualan melalui resep, ditargetkan bisa meraih Rp 0,4 triliun-Rp 0,5 triliun. Pihaknya optimis karena melihat pangsa pasar obat herbal diproyeksi pertumbuhannya bisa mencapai 25-30 persen. (tif)