Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selangkah Lagi, BRI Caplok Bank Mutiara

Saat ini, bank pengumpul laba terbesar di Tanah Air ini dinyatakan lolos tahap penilaian harga penawaran awal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selangkah Lagi, BRI Caplok Bank Mutiara
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas teller menghitung uang di Kantor Pusat Bank Mutiara, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2013). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengucurkan suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk Bank Mutiara (dulu Bank Century), dana itu merupakan pemenuhan aturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/18/PBI/2012 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, memenuhi rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 14 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Keinginan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencaplok Bank Mutiara tinggal beberapa langkah lagi. Saat ini, bank pengumpul laba terbesar di Tanah Air ini dinyatakan lolos tahap penilaian harga penawaran awal.

Achmad Baiquni, Direktur Keuangan BRI mengaku, pihaknya telah menerima surat elektronik (e-mail) pemberitahuan tentang hasil  penilaian Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait proposal penawaran yang diajukan BRI untuk membeli Bank Mutiara. BRI kini masuk ke  tahap selanjutnya yakni tahap uji tuntas atawa due diligence.

BRI menunjuk  tim konsultan independen untuk keperluan itu. "Penilaian dari luar ada. Hasilnya akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) BRI," ujar Baiquni kepada KONTAN, kemarin (13/6).

Dalam proses uji tuntas tersebut, BRI akan memeriksa jeroan Bank Mutiara, baik dari aspek finansial dan aspek hukum. Baiquni menyatakan, dalam  tahap  due diligence, fokus BRI adalah mencermati aspek legal Mutiara. Salah satu poin yang menjadi perhatian BRI adalah status hukum para debitur nakal Mutiara.

Jika utang debitur nakal masih tercatat sebagai aset, maka itu bisa mengurangi harga penawaran yang diajukan BRI. "Harga penawaran kami bisa bertambah atau berkurang saat due diligence," kata Baiquni.

Catatan saja, BRI menyiapkan dana akuisisi Rp 3 triliun pada tahun ini. Sedangkan dari segi bisnis, BRI tak begitu ambil pusing saat due diligence. Pasalnya, efek akuisisi Mutiara terhadap kinerja BRI tidak akan signifikan.

Namun, core business Mutiara dinilai bisa melengkapi bisnis BRI. "Mutiara kuat di valas  atau  forex. Itu bagus untuk menunjang kinerja BRI karena selama ini belum terlalu digarap," katanya. Namun, BRI masih  harus bersaing dengan peminat lainnya. 

Poltak  L  Tobing,  Ahli Kebijakan Strategis dan Penanganan Bank LPS, bilang, ada tujuh calon investor lolos ke tahap due dilligence. Lima dari tujuh investor itu berasal dari Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Jepang. Sedangkan dua investor dari dalam negeri, termasuk BRI. Tahap uji tuntas akan berlangsung mulai 23 Juni nanti. (Dea Chadiza Syafina)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas