Panin Syariah Tunda Masuk Bisnis Gadai Emas
Deny bilang, bank syariah pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini baru akan melakukan kajian manajemen risiko
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Panin Bank Syariah (PBS) Tbk mengaku masih tertarik untuk meluncurkan produk gadai emas. Direktur Utama Panin Bank Syariah Deny Hendrawati menyatakan, ekspansi produk gadai emas telah masuk dalam Rancangan Bisnis Bank (RBB) tahun ini.
Rencananya, bank dengan kode emiten PNBS ini akan masuk dalam gadai emas pada semester II-2014 mendatang. Namun hal ini sepertinya harus tertunda.
Deny bilang, bank syariah pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini baru akan melakukan kajian analisis manajemen risiko mengenai layanan gadai emas pada semester II-2014 nanti.
"Kami masih pelajari analisis manajemen risikonya. Semester II baru mulai kajiannya. Jadi mungkin untuk layanan produk gadai emas agak tertunda," jelasnya.
Lebih lanjut Deny menambahkan, pada semester II ini, PNBS akan fokus untuk masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II. Karena itu, anak usaha Panin Bank ini akan mengembangkan sistem informasi teknologi (IT) berupa layanan e-banking dan menjadi bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH).
Deny menyebutkan, pada semester II mendatang, perseroan akan menambah layanan valuta asing (valas) untuk menerima transaksi BPIH. Ia bilang, hal ini optimis dilakukan dengan masuknya mitra investor asing asal Dubai yaitu Dubai Islamic Bank PJSC, Uni Emirat Arab (DIB) yang telah membeli 24,9% kepemilikan saham di Bank Panin Syariah. Rencananya DIB akan meningkatkan kepemilikannya di Panin Syariah secara bertahap hingga 40%.