Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Subsidi Pupuk dan Benih bagi Petani Diusulkan Berbasis Output

Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa berpendapat subsidi yang selama ini diberikan untuk petani berbasis input.

Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Subsidi Pupuk dan Benih bagi Petani Diusulkan Berbasis Output
Ilustrasi pupuk bersubsidi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa berpendapat subsidi yang selama ini diberikan untuk petani berbasis input. Contohnya subsidi benih dan pupuk. Subsidi ini rawan kebocoran dan penyelewengan sehingga tidak sepenuhnya dinikmati oleh petani.

“Subsidi berbasis input perlu dihapus secara bertahap dan diganti dengan subsidi berbasis output.  Di berbagai negara maju, subsidi sudah berbasis output, seperti harga jual, fasilitas pengolahan sampai penghapusan bea ekspor," tulis Habib Nabiel dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/6/2014).

Dijelaskan, subsidi berbasis output dasarnya adalah jaminan bahwa hasil panen dibeli oleh pemerintah dengan harga yang menguntungkan petani.  Selanjutnya, hasil panen tersebut dijual pemerintah dengan harga yang terjangkau konsumen.  “Selisih harga beli dan jual tersebutlah yang disubsidi pemerintah”, katanya.

Harga pembelian oleh pemerintah tersebut, lanjutnya, tentu disesuaikan dengan kualitas produk.  “Semakin tinggi kualitasnya tentu semakin tinggi juga harganya, ini lebih adil dan mendidik”, katanya.

Dengan jaminan pasar ini, menurutnya, tentu para petani akan lebih bersemangat.  “Bukan hanya bersemangat dalam bekerja, tetapi juga bersemangat dalam belajar untuk mencari tahu cara terbaik menghasilkan produk yang berkualitas”, ujarnya.

Menurutnya, sebenarnya kita sudah berpengalaman dalam menerapkan subsidi berbasis output.  Misalnya pada praktek HPP (harga pembelian pemerintah) dalam beras, gabah dan kedelai. “Namun pada praktek HPP yang ada sekarang ini masih ada unsur subsidi inputnya, yaitu subsidi pupuk dan benih”, tuturnya.

Subsidi input sudah saatnya sedikit demi sedikit dikurangi dan pada akhirnya dihapus total.  Sebaliknya dengan subsidi output, sedikit demi sedikit dinaikkan.  “Sampai suatu saat nanti yang ada hanya subsidi output murni. Subsidi yang minim kebocoran dan sepenuhnya untuk petani”, pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas