Harga Karet Bikin Petani di Cimis Kelimpungan
-Anjloknya harga sheet dan gumpalan getah karet hasil sadapan dicampur cuka (leum) membuat petani karet rakyat di Ciamis kelimpungan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS -Anjloknya harga lembaran karet mentah (sheet) dan gumpalan getah karet hasil sadapan dicampur cuka (leum) selama dua bulan terakhir membuat petani karet rakyat di Ciamis kelimpungan.
Terlebih saat ini para petani harus menghadapi bulan puasa dan tahun ajaran baru sekolah
Menurut Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Cabang Ciamis, Kusnandang selama dua bulan terakhir harga lembaran sheet anjlok dari Rp 22.000 per kg jadi Rp 18.000 per kg. Sementara harga leum juga ikut turun drastis dari Rp 9.000 per kg jadi Rp 5.000 per kg.
"Kondisi harga karet saat ini membuat petani benar-benar kelimpungan. Harga sheet cuma Rp 18.000, sementara leum Rp 5.000 sekilo," ujar Kusnandang kepada Tribun, Rabu (25/6)
Meski sheet dan leum bisa disimpan atau ditahan tidak dijual, tapi kondisi kebutuhan yang harus dihadapi para petani seperti mendesaknya kebutuhan menjelang puasa dan kebutuhan sekolah anak memasuki tahun ajaran baru, memaksa petani menjual sheet dan leum hasil sadapan mereka, meski harganya rendah.
Pada 10 tahun terakhir ini perkebunan karet rakyat, di luar perkebunan karet yang dikelola PTPN atau perusahaan perkebunan besar, mulai berkembang di Ciamis.
Saat ini di Ciamis ada sekitar 110 hektare tanaman karet rakyat yang rutin disadap (dipanen). Perkebunan karet rakyat ini dikelola oleh 215 petani yang menyebar di Kecamatan Tambaksari, Rancah, Sukadana, Cisaga hingga Baregbeg.
Karet mentah hasil sadapan karet rakyat tersebut ditampung oleh penampung lokal yang kemudian menjualnya ke bandar dari Bandung untuk memasok kebutuhan pabrik ban di Tangerang. (sta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.