Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hari Ini Tarif Listrik Naik, Pengusaha Tekstil Terancam Bangkrut

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), menyebutkan, kenaikan TDL ini akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan tekstil gulung tikar.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Hari Ini Tarif Listrik Naik, Pengusaha Tekstil Terancam Bangkrut
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai hari ini, Selasa (1/7/2014), tarif dasar listrik (TDL) melonjak. Sebagian pelaku bisnis akan merasa resah. Pasalnya, biaya produksi akan jauh naik secara drastis dan membuat keuangan perusahaan akan membengkak.

Keresahan akibat naiknya TDL tersebut juga dirasakan oleh perusahaan di bidang tekstil. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), menyebutkan, kenaikan TDL ini akan mengakibatkan perusahaan-perusahaan tekstil gulung tikar.

“Ya itu (perusahan tutup) akan dirasakan setelah Lebaran nanti, bukan sekarang, biasanya perusahaan-perusahaan bermasalah memanfaatkan libur Lebaran, dua minggu sebelum lebaran gak buka, dua minggu setelah Lebaran gak buka, kesananya gak buka terus,” ujar Ketua Umum API, Ade Sudrajad di Kantor API, Jakarta, Senin (30/6/2014).

Ade menjelaskan, kenaikan harga TDL bagi industri tekstil sangatlah memberatkan. Bahkan Ade menganggap kenaikan TDL tersebut sebagai wujud ugal-ugalannya pemerintah dalam mengelola energi nasional saat ini.

“Ekpansi akan mandek karena Indonesia ugal-ugalan menaikann energi (listrik), ini karena listrik yang terlalu mahal, penghematan dimana-mana, jadi produksinya turun, jadi biar harga listrik tetap bayarnya, produsen akhirnya mau tidak mau mengurangi produksinya,” katanya.

Akibatnya menurut Ade, perusahaan-perusahaan yang tidak mempu membiayai produksinya secara otomatis akan mengurangi karyawannya (PHK). Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dari kenaikan TDL yang berlaku pada 1 Juli 2014 ini. (baca: Ini Tarif Baru Listrik Mulai 1 Juli)

Namun, Ade masih berharap dampak dari kenaikan TDL tersebut tidak berdampak besar terhadap pengurangan karyawan. Dia meyakini, bahwa dengan adanya impor benang atau kain, maka perusahaan tekstil bisa terus berproduksi dengan baik.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas