Gagas Poros Maritim Dunia, Jokowi Sadari Masa Depan Ada di Laut
"Pertarungan sumber-sumber ekonomi dalam 10-15 tahun kedepan akan terjadi di lautan bukan lagi di daratan," kata Rizal Sukma dalam keterangannya.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rizal Sukma pengamat politik luar negeri CSIS mengatakan calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) menyadari bahwa pertarungan sumber-sumber ekonomi di masa depan bukan lagi di daratan melainkan di lautan, sehingga ia mempunyai visi dan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Pertarungan sumber-sumber ekonomi dalam 10-15 tahun kedepan akan terjadi di lautan bukan lagi di daratan," kata Rizal Sukma dalam keterangannya, Jumat (4/7/2014).
Rizal Sukma menuturkan dalam debat capres Jokowi mengatakan bahwa adanya pergeseran geo politik dari Barat ke Timur.
"Hal tersebut memang benar berbeda dengan abad ke 20 yang terjadi adanya persainagn ideologi antara amerika dan uni soviet, sedangkan abad ke 21 yang terjadi adalah pertarungan economic resources yang kini mulai dominan di kawasan Asia," jelasnya
Rizal Sukma menambahkan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia sangatlah realisits, bahwa hubungan luar negeri didominasi oleh hubungan ekonomi dan Indonesia berada pada kawasan yang menguntungkan dalam perekonomian internasional.
"70 persennya hubungan luar negeri adalah hubungan ekonomi dengan negara-negara lain, Indonesia akan berdaulat di maritim secara internasional, pernyataan ini realistis karena 40 persen perdagangan internasional melalui perairan Indonesia," jelasnya.