Dorong Industri Kreatif, BNI Buka 4 Kampoeng BNI Baru
Empat Kampoeng BNI baru diresmikan sebagai upaya memperkuat dukungan terhadap pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero/BNI) Tbk memperkuat dan memperluas perkembangan industri kreatif dengan menyentuh dan mengembangkan potensi kearifan lokal melalui program Kampoeng BNI.
Sebanyak empat Kampoeng BNI baru diresmikan sebagai upaya memperkuat dukungan terhadap pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Peresmian 4 Kampoeng BNI baru tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Pembukaan acara Kampung BNI Nusantara (KBN) di Jakarta, Kamis (17/7/2014) oleh Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo.
Keempat Kampoeng BNI terbaru yang diresmikan kali ini adalah Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa, Kabupaten Pekalongan; Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah; Kampoeng BNI Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Kampoeng BNI Kain Sasirangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kesemuanya menyentuh dan mengembangkan potensi budaya dan kearifan lokal.
Gatot mengatakan, Kampoeng BNI dibangun dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit kemitraan, sekaligus pembinaan berkelanjutan melalui capacity building sehingga diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Dengan peresmian 4 Kampoeng BNI ini, kami ingin mempersembahkan kepada masyarakat tindakan nyata yang dilakukan BNI yang bermuara pada kepedulian perusahaan dalam mengangkat kearifan lokal tiap-tiap daerah,” ujar Gatot.
Kampoeng BNI merupakan salah satu bagian dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, di BNI disebut Corporate Community Responsibility (CCR), yang bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah.
Tujuan pembentukan Kampoeng BNI adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut.