Rancangan APBN 2015 Hanya Menghitung Kebutuhan Pokok
"RAPBN 2015 masih bersifat baseline. Substansi utamanya h anya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang disusun Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono hanya menghitung kebutuhan pokok saja.
"RAPBN 2015 masih bersifat baseline. Substansi utamanya hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat," ujar SBY dalam pidato kenegeraan nota keuangan di DPR, Jumat (15/8/2014).
Dengan begitu, sambung SBY, pemerintahan mendatang mendapat ruang gerak yang luas untuk memasukkan rencana program-program kerjanya. "Saya yakin pemerintah baru akan memiliki ruang dan waktu cukup memperbaiki anggaran," ungkap SBY.
Dalam 10 kepempimpinannya, Indonesia mengalami kemajuan menggembirakan. Pada 2004 total belanja negara Rp 427 triliun. Tapi pada 2014 angka tersebut mencapai Rp 1.876,9 triliun. "Sungguh kita patut bersyukur," papar Presiden SBY.