Jembatan Comal Rusak Bikin Lemah Penjualan Otomotif
“Padahal ATPM sudah genjot kapasitas produksi, khususnya Mobilio. Tapi ada force majeur, sehingga barang sampai ke pemesan jadi terlambat,” Wendy, Se
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Adanya hajat besar politik tahun ini, ternyata bukan jadi satu-satunya kendala buat industri otomotif nasional.
Rusaknya Jembatan Comal, Pemalang, di bulan Ramadan lalu, jadi masalah tambahan.
Semua pabrikan mengalami kerugian, yang paling besar, adalah keterlambatan pengiriman. Tak terkecuali Honda Center Surabaya (HSC).
General Manager HSC, Wendy Mihardja, mengatakan, pihaknya mengalami keterlambatan pengiriman.
“Padahal ATPM sudah genjot kapasitas produksi, khususnya Mobilio. Tapi ada force majeur, sehingga barang sampai ke pemesan jadi terlambat,” Wendy, Selasa (26/8/2014).
Diler Suzuki di Jatim, PT Sejahtera Buana Trada, juga mengakui adanya hambatan dalam distribusi barang.
Biasanya pengiriman dilakukan dalam satu hingga dua hari, kali ini molor antara lima hingga enam hari.
"Jelas ada extra cost, karena tingkat kesulitan medan dan jarak tempuh yang lebih panjang,” ungkap Area Manager PT Sejahtera Buana Trada, Bellyanto Tanoyo.
Suzuki sebenarnya berpikir, untuk melakukan pengiriman lewat jalur laut. Namun, extracost yang ada terlalu besar, selain belum terbiasa sehingga menaikkan resiko.
Hal ini pun urung dilakukan, apalagi, menambahkan harga pengiriman ke konsumen jelas tidak bisa dilakukan.
"Jadi sebelum Comal, kami bongkar dari trailer, lalu angkut truk kecil, lalu setelah lewat jembatan naikkan lagi ke trailer. Waktunya jelas lebih lama,” kata Bellyanto.
Meski mengeluarkan extra cost, pihak Suzuki berkomitmen tidak membebankan kepada konsumen.
“Ini konsekuensi yang harus kita tanggung. Salah satu upaya untuk memercepat pengiriman, kami memajukan jadwal agar lebih cepat,” lanjutnya.