Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Bantah Anak Perusahaannya Terkait Mafia Gas

Menurut Pertamina, mafia migas ditubuh Petral hanyalah isu belaka.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pertamina Bantah Anak Perusahaannya Terkait Mafia Gas
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Papan pengumuman pemberitahuan bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar habis terpasang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Jalan Otista, Jakarta Timur, Senin (25/8/2014). Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi oleh pemerintah mengakibatkan sejumlah SPBU kekurangan pasokan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membantah adanya keterikatan anak perusahaan Pertamina yaitu Pertamina Energy Trading Limited (PETRAL) dengan mafia migas. Menurut Pertamina, mafia migas ditubuh Petral hanyalah isu belaka.

"Itu kan cuma isu, orang Pertamina sudah lama gak pake trader kok. Kita mengundang National Oil Company langsung, kemudian beli produknya premium itu langsung dari produsen yang punya kilang, jadi gak ada lagi itu trader yang berhubungan dengan Pertamina," ujar VP Coorporate Communication Pertamina,Ali Mudakir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Ali menjelaskan, keputusan Pertamina untuk tidak lagi membeli BBM impor dari trader sudah dilakukan sejak tahun 2012 lalu. Dia pun mengaku heran mengapa masih ada pihak-pihak yang menuduh Pertamina bermain dengan mafia migas.

Dengan tidak lagi membeli BBM impor dari pihak ketiga, Ali mengklaim bahwa isu mafia migas sudah clear. "Udah gak ada (trader), udah clear," ucap dia.

Namun, kata Ali, dari pengalamannya, hubungan antara perusahaan dan trader migas merupakan hal yang biasa dalam bisnis migas dimanapun. Karena menurutnya, tidak semua trader merugikan perusahaan, bahkan banyak yang membantu Pertamina mendapatkan minyak yang murah.

"Karena belum tentu dengan trader itu lebih mahal loh jangan salah. Contohnya kalau saya mau buat iklan di media, malah-malah lebih mahal kalau langsung ke media dari pada lewat agency loh. Loh saya tanya ke redaktur, sekarang saya tanya kan harusnya kalau langsung secara logika harusnya lebih murah, tapi ternyata lebih murah pakai agency," kata Ali.

Pertamina pun menurut Ali tidak pernah sembarangan dalam memilih trader dimasa lalu. Ada dua pertimbangan Pertamina menurut dia dalam memilih rekan bisnis yaitu kredibilitas dan reputasi. Jika dua syarat itu terpenuhi, maka Pertamina barulah yakin mengikat kerjasama bisnis to bisnis.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas