One Asia Resources Limited Libatkan Warga Lokal dalam Pertambangan Emas
Grup usaha One Asia Resources Limited telah menyelesaikan tahapan explorasi dan segera merealisasi Konstruksi di lahan tambang emas
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup usaha One Asia Resources Limited telah menyelesaikan tahapan explorasi dan segera merealisasi Konstruksi di lahan tambang emas Gunung Pani di Gorontalo.
Mereka memastikan akan mengandeng warga untuk menambang emas yang berada di areal IUP KUD Dharma Tani Marisa. Diperkirakan kerjasama ini terealisasi 2015 mendatang.
Direktur Government Relation, H. Boyke P. Abidin mengungkapkan perusahaannya tidak ingin gegabah dan terburu-buru dalam memulai aktifitas pertambangan.
Ini mengingat perizinan seperti persetujuan studi kelayakan dan AMDAL menuntut persiapan yang maksimal sehingga nantinya dipastikan pengelolaan mencapai standar internasional, termasuk keselamatan kerja pekerja tambang serta pengelolaan lingkungan yang umumnya sering terabaikan.
”Terlebih lagi, saat ini kami melibatkan para putera daerah untuk ikut andil berperan dalam bisnis tambang emas tersebut," katanya, Sabtu (30/8/2014).
Ia pun mengakui tidak bisa berdiri sendiri tanpa keterlibatan dan dukungan penuh baik dari pemerintah daerah, para anggota KUD, warga sekitar Gunung Pani dan juga tokoh masyarakat. Jangan sampai, bangsa kita tidak bisa menikmati hasil kekayaan alamnya sendiri.
One Asia Resources telah mengantongi IPK dan KUD Dharma Tani Marisa dari Kementerian Kehutanan yang wajib dimiliki sebelum memulai kegiatan di wilayah Hutan Produksi, serta dalam proses melengkapi dokumen Studi Kelayakan dan AMDAL.
"Dengan bekal itu semua, dipastikan perusahaan dapat melangkah ke tahapan konstruksi secara resmi pada tahun 2015 dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada tahun 2016," katanya.
Perusahaan menargetkan kapasitas hasil produksi nantinya berkisar antara 300 s/d 350 ribu ounces per tahun. Adapun nilai investasi bisnis dari perusahaan yang berbasis di Australia sekitar 150 juta dollar AS atau setara Rp 1,7 trilliun.