Ekonom Sepakat Pemerintah Harus Menaikkan Harga BBM
Kita membahas RAPBN 2015, dan paling banyak dibahas ekonom diperlukannya langkah menaikkan harga BBM oleh pemerintah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Adiningsih mengungkapkan, hasil diskusi dengan para ekonom menghasilkan kesepakatan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pengalihan subsidi ke sektor produktif.
"Kita membahas RAPBN 2015, dan paling banyak dibahas ekonom diperlukannya langkah menaikkan harga BBM oleh pemerintah (sekarang ataupun ke depan)," kata Sri di Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).
Menurut Sri, alokasi subsidi untuk BBM di dalam APBN 2013 mencapai Rp 250 triliun. Angka tersebut sangat besar dan penikmat subsidi itu malah masyarakat yang mampu, bukan orang yang membutuhkan.
Sehingga, Sri dan para ekonom lainnya pun sepakat mengalihkan dana subsidi ke sektor yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat miskin.
"Ada realokasi subsidi BBM ke asuransi kesehatan seperti Indonesia Sehat, gratis biaya pendidikan tidak hanya sampai SMP tapi sampai SMA, dan lainnya yang benar-benar dapat dirasakan rakyat miskin," katanya.