Televisi Berbayar Transvision Incar Pelanggan Korporasi
Transvision menyediakan konten khusus sesuai kebutuhan pelanggan korporat.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA-Setelah mengakuisisi Telkomvision dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Transvision langsung tancap gas di bisnis televisi berbayar. Perusahaan milik Menteri Perekonomian Chairul Tanjung itu, berstrategi dengan memperkuat pelanggan di segmen korporasi.
Brando Tengdom, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Indonusa Telemedia (Transvision) menuturkan, sejak dimiliki Telkom, televisi berbayar ini memang sudah kuat di segmen korporasi. Untuk itu, Transvision ingin mengoptimalkan segmen ini. "Kami ingin bisa mempertahankan pangsa pasar sebesar 50% di segmen ini," kata Brando kepada KONTAN, Senin (1/9/2014).
Ada dua strategi supaya target tersebut tercapai. Pertama, gencar bekerja sama dengan hotel dan apartemen yang baru beroperasi tahun ini. Transvision tak tebang pilih jenis hotel, mulai dari hotel bujet, bintang satu hingga bintang lima bakal dijajaki.
Kedua, perusahaan ini menyediakan konten khusus sesuai kebutuhan pelanggan korporat. Dengan begitu, pelanggan korporat bisa memilih konten tayangan yang diinginkannya.
Transvision mengklaim saat ini sudah mendekap sekitar 200.000 pelanggan korporat. "Kami akan terus meningkatkan tahun ini," kata Brando tanpa merinci target yanmg dia maksud tahun ini.
Meski ngebet ingin menjaring pasar korporasi, bukan berarti perusahaan itu mengabaikan pelanggan ritel. Transvision juga berencana akan memperkuat jumlah pelanggan ritel atau pelanggan perumahan.
Untuk jumlah pelanggan ritel ini, Transvision menyatakan sudah memiliki sekitar 500.000 pelanggan ritel. Adapun average revenue per user (ARPU) atau ratat-rata pendapatan dari tiap pelanggannya adalah Rp 120.000 per bulan.
Saat ini, Transvision menawarkan tiga program berlangganan. Meliputi paket gold bertarif Rp 169.000 per bulan, paket platinum sekitar Rp 269.000 per bulan dan terakhir paket diamon sebesar Rp 449.000 per bulan.
Dari tiga paket tersebut, sebanyak 60% pelanggan berlangganan gold. Lantas sisanya, 30% berlangganan paket platinum dan 10% berlangganan paket diamond.
Menurut catatan KONTAN, Transvision yang menginduk pada CT Cropora itu menargetkan bisa mendongkrak jumlah pelanggannya hingga 800.000 pelanggan sampai akhir tahun 2014 ini. Salah satu caranya adalah dengan fokus pada tayangan keluarga melalui 12 konten eksklusif inhouse channel melalui Trans 7 dan Trans TV.
Selain itu Transvision juga menjalin kerjasama dengan lini usaha di CT Corpora. Ambil contoh, menjalin kerjasama dengan Carrefour untuk penjualan dan bekerja sama dengan Bank Mega untuk pembayaran. Namun, perusahaan itu mengaku juga akan membuka peluang bekerja sama dengan mitra di luar CT Cropora.
Sayangnya, Brando enggan mengungkapkan bagaimana kinerja Transvision sejauh ini setelah berada di bawah kendali perusahannya. "Saat ini kami masih dalam tahap pengembangan bisnis dulu," elak Brando.(KONTAN/ Merlinda Riska )