Jelang Pengumuman The Fed, Rupiah Diperkirakan Terus Melemah
Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan ada potensi bahwa nilai tukar rupiah akan tergerus jika melihat kondisi global.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta mengantisipasi kemungkinan terburuk dari gejala penarikan dana yang dilakukan The Fed dalam rapat Federal Office Meeting Comiite (FOMC). Jika itu terjadi, nilai tukar rupiah akan kian tergerus.
Menteri Keuangan M. Chatib Basri mengatakan ada potensi bahwa nilai tukar rupiah akan tergerus jika melihat kondisi global. Apalagi, ada potensi penurunan harga komoditas yang menghambat ekspor.
"Ada kemungkinan akan tergerus. Makanya investor masih melihat hasil rapat dalam FOMC yang akan diumumkan The Fed, apakah akan menaikkan dan menurunkan jumlah penarikan dana," kata Chatib di Jakarta, Senin, (15/09/2014).
Mengenai komoditas, Chatib mengatakan ada kemungkinan harga komoditas akan terus melorot sepanjang akhir tahun ini.
"Ada kemungkinan harga komoditas mengalami penurunan, makanya ekspor akan berpotensi alami penurunan, kalau kita lihat bahwa ini menjadi ancaman bagi nilai tukar rupiah kita," katanya.
Namun, dia mengatakan mengenai bauran kebijakan hanya bisa dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Segala sesuatunya akan ditentukan BI sebagai penjaga kekuatan moneter.
"Mengenai kebijakan tanyakan BI, itu domain mereka sebagai penjaga stabilitas nilai tukar rupiah," katanya.