Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Banyak Proyek Migas Berskala Besar Terbengkalai

Salah satunya yakni proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron di Selat Makasar

zoom-in Banyak Proyek Migas Berskala Besar Terbengkalai
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri ESDM Jero Wacik mengisi pertamax ke motor saat sidak di SPBU jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2014). Inspeksi tersebut dalam rangka mengecek kondisi stok BBM dan antrean di sejumlah SPBU di Ibu Kota. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Aussie menambahkan, SKK Migas telah mengirimkan rekomendasi ke ESDM sejak 2012 silam soal kelanjutan operasi di Blok Mahakam. Apabila pengelolaan blok diserahkan ke perusahaan pelat merah, tentu perlu waktu adaptasi untuk menjadi kinerja lifting migas, sehingga kepastian harus disegerakan.

SKK Migas melihat Blok Mahakam masih signifikan untuk terus dikembangkan mengingat produksinya cukup besar, yakni 1.750 million metric standard cubic feet per day (mmscfd) dan kondesat 70.000 hingga 76.000 barel per hari (bph).

"Hitungan kami bisa diproduksi hingga tahun  2032, dengan melihat cadangan dan laju penurunan produksi," imbuh dia.

Sementara itu, untuk permohonan perpanjangan kontrak Blok Masela, menurut Johanes, memang Inpex menginginkan perpanjangan kontrak dari yang seharusnya berakhir tahun 2028 menjadi tahun 2048.
"Kami masih menunggu pemerintah. Artinya keputusan di tangan pemerintah baru, kan," ujarnya.

Pengamat energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, mundurnya kepastian perpanjangan kontrak blok migas tentunya akan berdampak pada turunnya tingkat produksi migas.

"Sebab investor menahan investasi dan tidak ada ekspansi," kata dia. (Muhammad Yazid/Pratama Guitarra)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas