Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Indonesia ingin Pangsa Pasar Perbankan Syariah Tembus 30%

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak bercita-cita mendorong pertumbuhan pangsa pasar keuangan syariah.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Bank Indonesia  ingin  Pangsa Pasar Perbankan Syariah  Tembus 30%
tribun timur/muhammad abdiwan
Teller menghitung uang di Bank Mandiri Syariah, Rabu (16/7). Bank Syariah Mandiri (BSM) Makassar memberikan pelayanan khusus selama Ramadan, nasabah yang menggadaikan emas di BSM akan dilakukan pencucian emas yang digadainya secara gratis. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUNNEWS.COM.SURABAYA- Predikat negara muslim terbesar di dunia diyakini otoritas menjadi modal utama untuk membesarkan perbankan syariah. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kompak bercita-cita mendorong pertumbuhan pangsa pasar keuangan syariah.

Agus D.W. Martowardojo, Gubernur BI, menilai, ekonomi syariah memiliki potensi untuk terus berkembang. “Secara jangka panjang, perbankan atau ekonomi syariah harus bisa mencapai 30% dibandingkan total pembiayaan keuangan yang ada,” ujar Agus, Rabu (5/11). Sebagai gambaran, pembiayaan perbankan syariah masih mungi.

Pangsa pasar perbankan syariah hanya 5,5% atau sebesar Rp 193,98 triliun per Agustus 2014, terhadap totak kucuran kredit bank umum yang mencapai Rp 3.522,37 triliun per Agustus 2014. Menurut Agus, pangsa pasar keuangan syariah bisa membesar dengan cara memperluas pengetahuan tentang ekonomi syariah. “BI juga membantu dari sisi moneter syariah supaya lebih efisien pengelolaan dana di ekonomi syariah,” imbuh dia.

Muliaman D, Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, menambahkan, ruang tumbuh perbankan syariah masih besar. Namun, ekspansi pembiayaan syariah terkendala kapasitas aset yang terbatas. Aset mini inilah yang menghadang  perbankan syariah jor-joran membiayai kredit.

Saat ini, aset perbankan syariah sebesar Rp 252,20 triliun atau 5,01% terhadap total aset perbankan umum yang mencapai Rp 5.026,82 triliun per Agustus 2014. “OJK akan membuat produk syariah yang dapat di-bundling dengan saluran distribusi yang dapat dimanfaatkan bersama,” ucap Muliaman.

Kendati memiliki potensi jumbo, nasib perbankan syariah masih terkendala perlambatan ekonomi dan likuditas ketat. Edy Setiadi, Ketua Departemen Perbankan Syariah OJK, memperoyeksikan, pembiayaan perbankan syariah tumbuh 14%-15% pada tahun 2015. Sementara dana pihak ketiga (DPK) naik 16%-17%. Agus Handaya, Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM), membidik DPK tumbuh 13%-15%, lebih tinggi dari tahun ini yang naik 5,75%.(KONTAN/ Nina Dwiantika )
 

Berita Rekomendasi
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas