Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penganti Karen Harus Dorong Pertamina Jadi Perusahaan Berkelas Dunia

Sejumlah nama beredar dalam bursa calon Direktur Utama PT Pertamina (persero).

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penganti Karen Harus Dorong Pertamina Jadi Perusahaan Berkelas Dunia
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Karen Agustiawan, mantan Dirut PT Pertamina (Persero) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah nama beredar dalam bursa calon Direktur Utama PT Pertamina (persero). Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper untuk penganti Karen Agustiawan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).

Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang disebut-sebut diendorse langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla. Sementara lima nama lain hanya sekedar pembanding.

Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmi Radhy, menilai sejumlah nama yang disebut-sebut di atas dinilai kurang pas untuk menggantikan Karen Agustiawan. Menurutnya, pengganti Karen harus memiliki kemampuan teknis energi sekaligus profesional dan tidak berkaitan dengan mafia migas.

"Dirut Pertamina harus profesional dan punya kemampuan di sektor energi, saya menilai nama-nama yang beredar itu tidak layak menggantikan Karen," kata Fahmi kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/11/2014).

Dirinya mengatakan, akibat minimnya, kemampuan teknis sektor energi, Fahmi ragu pengganti Karen akan mampu mendorong Pertamia menjadi perusahaan berkelas dunia.

Selama ini, kata Fahmi, dari sejumlah nama yang sering disebut menjadi pengganti Karen tidak memiliki keberanian memberantas mafia migas.

Berita Rekomendasi

Fahmi juga mewanti-wanti, jangan sampai sejumlah nama yang tidak memiliki kemampuan energi tiba-tiba muncul begitu saja. Hal itu jelas merupakan indikasi titipan meski kemudian penilaian itu relatif susah dibuktikan.

"Indikasi titipan memang sulit dibuktikan. Untuk itu perlu diubah cara pemilihan dirut Pertamina yang selama ini tertutup. Misal dengan menggandeng KPK hingga lembaga independen untuk melacak si calon. Dengan begitu potensi calon titipan bisa dihilangkan, lebih terbuka," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas