Pemerintah Bakal Benahi Infrastruktur soal Konversi BBM ke BBG
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengungkapkan pemerintah mulai mencari cara agar masyarakat beralih mengonsumsi gas
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengungkapkan pemerintah mulai mencari cara agar masyarakat beralih mengonsumsi gas akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya selain harga gas lebih murah daripada BBM bersubsidi, pasokan gas di dalam negeri juga masih banyak.
"Nanti dicari cara supaya mau pakai gas," ujar Indroyono di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (20/11/2014).
Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah harus fokus terlebih dahulu dalam membangun infrastrukturnya. Selama ini hanya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina (Persero) yang rajin membuat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Karena itu Indroyono mendorong pihak swasta atau BUMN lain membangun SPBG, dengan pemberian insentif.
"Kita pacu mana yang bisa membuat SPBG insentif baik pada penyelenggara," ungkap Indroyono.
Pemerintah menilai konsumsi gas sudah sangat baik saat ini. Indroyono memberi contoh kepada pengemudi bajaj saat ini, tidak merasakan mahalnya harga BBM bersubsidi saat naik. "Konsumen juga harus ditarik ke sana, supaya mau pakai gas, coba tanya pengemudi bajaj sudah pakai gas kan," jelas Indroyono.
Mengenai konverter yang mengubah BBM ke BBG, pemerintah juga mencari cara. Pasalnya harga satu konverter kit Rp 15 juta."Nanti kita cari cara buatkan insentif buat pengguna (konverter kit)," kata Indroyono.