Kereta Bekas Jepang Telah Diimpor ke Indonesia Sejak 2004
Kereta api Jepang yang dibeli pemerintah Indonesia sejak tahun lalu menurutnya sangat murah
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - East Japan Railway Company (JR), perusahaan kereta api terbesar di Jepang ternyata telah mengekspor kereta api bekasnya sejak tahun 2004 sebanyak 100 gerbong lewat perantara.
Namun baru tahun lalu, 2013, ekspor kereta api JR tersebut dilakukan langsung dengan pihak Kementerian Transportasi Indonesia dan sejak tahun lalu pula beserta pelayanan perawatan selama empat atau lima kali, para stafnya bolak-balik Jepang-Indonesia untuk membantu melatih dan memberikan nasehat mengenai perawatan kepada para pengurus kereta api Indonesia.
“Dua jalur kereta api JR yang diekspor ke Indonesia adalah kereta api bekas dari jalur Saikyo yang menghubungkan Tokyo dan Saitama, serta jalur Yokohama, dengan jumlah sekitar 50 gerbong kereta api. Hal ini beserta pelayanan purna jual yang kami lakukan empat atau lima kali bolak-balik ke Indonesia agar dapat transfer teknologi, pengetahuan dan informasi seperlunya kepada para pegawai kereta api Indonesia yang menangani kereta api Jepang tersebut,” papar Executive Diractor East Japan Railway Company, Takao Nishiyama, kepada Tribunnews.com sore ini (8/12/2014) di kantornya di bilangan Shinjuku Tokyo.
Kereta api Jepang yang dibeli pemerintah Indonesia sejak tahun lalu menurutnya sangat murah, tanpa mau menyebutkan nilainya. Sumber Tribunnews.com di kalangan perkeretaapian Jepang menyebutkan bahwa satu set kereta api yang terdiri dari 10 gerbong, sudah tua, dijual sebagai besi bekas dengan harga sekitar 10 juta yen atau sekitar satu miliar rupiah.
“Dari penjualan tersebut, murah harganya, kami sampaikan ke pelabuhan di Jepang. Dari pelabuhan di Jepang dilakukan pengapalan oleh agen ekspor impor yang ditunjuk pemerintah Indonesia, sampai ke Indonesia itu semua beban pemerintah Indonesia. Pihak JR hanya mengantar sampai pelabuhan laut di Jepang saja,” ungkap Nishiyama lagi.
Nishiyama yang tahun lalu sekali ke Jakarta dan tahun ini dua kali ke Jakarta termasuk menemui Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bersama Wakil Chairman JR belum lama ini di Jakarta, mengakui transportasi jalan raya Jakarya sangat padat sekali.
“Wah dari bandara ke dalam kota tiga jam ya lama sekali, tak ada kepastian jam bisa satu jam juga sampai, susah juga ya macetnya seperti itu. Tapi dengan pekerjaan MRT di dalam kota nantinya setelah selesai kami yakin akan tersolusikan dan Jakarta semakin baik cantik dan tak ada lagi macet tentunya.”
Orang sangat penting di JR ini mengakui sangat suka makanan Indonesia yang enak, “Saya sempat mencoba berbagai makanan Indonesia enak semua dan saya suka,” paparnya yang berharap akan bisa ke Indonesia lagi di masa mendatang.
Di Jepang sendiri berbagai tempat mulai berbenah menyambut wisatawan muslim, misalnya hotel, restoran, bandara udara internasional dan sebagainya, bagaimana dengan JR untuk sajian penjualan makanan di dalam Shinkansen (kereta peluru) ?
“Wah kami belum memikirkan sampai ke sana tuh, tetapi ini bisnis bagus rupanya ya, mungkin perlu dipikirkan lebih lanjut dan dipelajari baik-baik Karen ajumlah kaum muslim cukup banyak yang hadir dan akan hadir ke Jepang di masa mendatang tampaknya,” paparnya lagi sambil tersenyum.
Pada akhirnya Nishiyama berharap dan yakin di masa kabnet pemerintahan Indonesia yang baru ini, pihaknya dari Jepang khususnya JR kiranya dapat diberikan kepercayaan nantinya untuk mengerjakan proyek Shinkansen di Indonesia karena memang pengalamannya yang telah 50 tahun sempurna tanpa sekali pun kecelakaan telah membuktikan kehandalan pengoperasional dan kemampuan teknologi mutahirnya yang luar biasa dalam pengangkutan massal yang sangat aman dan cepat ini.