Alasan Emir Mundur, Tak Mau Menjabat Terlalu Lama di Garuda
Pujobroto memaparkan bahwa Emirsyah dilantik sejak tanggal 22 Maret 2015, pada saat Menteri BUMN Sugiharto
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Kementerian BUMN. Alasan utamanya karena tidak mau menjabat terlalu lama.
"Dia sudah dua periode, harusnya berakhir 22 Maret. Tapi beliau (Emirsyah) mengajukan awal," ujar Vice President Corporate Communication Pujobroto dihubungi wartawan, Kamis (11/12/2014).
Pujobroto memaparkan bahwa Emirsyah dilantik sejak tanggal 22 Maret 2015, pada saat Menteri BUMN Sugiharto. Hingga sekarang Emirsyah sudah menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia hampir dua periode.
"Besok itu ada RUPS, nah kalau itu disetujui pertimbangannya beliau ingin memberikan lebih awal ke tim yang ditunjuk," ungkap Pujobroto.
Pujobroto memaparkan, sejak Emirsyah menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia, banyak terjadi perubahan besar perusahaan BUMN penerbangan itu. Hal yang paling signifikan terlihat perubahannya adalah jumlah pesawat Garuda yang pada 2005 ada 49 unit, sekarang menjadi 160 unit.
"Saat Emir dilantik jumlah pesawat hanya 49 unit 2005, sekarang sudah 160 unit," papar Pujobroto.