REI Sulsel: Rumah Menengah ke Bawah Tren 2015
Kenaikan harga hunian di akhir tahun 2014 diramalkan berbanding lurus dengan laju permintaan hunian di 2015.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kenaikan harga hunian di akhir tahun 2014 diramalkan berbanding lurus dengan laju permintaan hunian di 2015. Prediksi Real Estat Indonesia (REI) Sulsel itu berdasarkan ukuran daya beli masyarakat dan laju pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
Kenaikan harga material di pasaran menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, turut mendongkrak harga hunian jelang tutup tahun. Mulai dari hunian kelas bawah hingga rumah tipe menengah ke atas.
Ramalan REI Sulsel menjelaskan, pasar properti menyasar hunian kelas menengah bawah di tahun depan. Pasalnya, naiknya harga hunian turut tak sebanding dengan naiknya konsumsi masyarakat.
Wakil Sekretaris REI Sulsel, Irwan Tuimen menganggap pasar hunian kelas menengah bawah bakal kebanjiran permintaan. "Karena harga tidak terlalu tinggi. kemampuan daya beli masyarakat juga sekitar itu," ujar Irwan kepada Tribun, Selasa (16/12/2014).
Meski kebutuhan masyarakat akan hunian sekitar 20 persen, kata Irwan, kenaikan harga hunian tahun depan merubah pola konsumsi masyarakat.
Belum lagi kebijakan BI di awal 2014 masih mendukung perubahan minat akan rumah kelas atas. Naga-naganya, hunian kelas menengah ke bawah menjadi primadona di tahun shio Kambing Kayu.