Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Faisal Basri : Kami Tidak Mau Grasa-grusu Bubarkan Petral

Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengaku belum bisa mengeluarkan rekomendasi pembubaran Pertamina Trading Energy Limited (Petral)

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Faisal  Basri  : Kami  Tidak  Mau  Grasa-grusu  Bubarkan Petral
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN
Tim reformasi tata kelola migas yang dipimpin Faisal Basri memaparkan hasil kerja mereka di hadapan wartawan di Kantor kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral di Jakarta, Minggu (21/12/2014). Tim merekomendasikan pemerintah menghentikan impor bahan bakar minyak ron 88 (premium) dan diganti bbm ron 92. Indonesia satu-satunya negara di Asia Tenggara pemakai bbm ron 88 yang ketersediaannya sangat minim sehingga rawan manipulasi. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN 

 

TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA,  - Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengaku belum bisa mengeluarkan rekomendasi pembubaran Pertamina Trading Energy Limited (Petral), meskipun berjanji akan tetap berupaya mengeluarkan rekomendasi kedua sebelum pergantian tahun.

"Kami tidak mau grasa-grusu gitu bubarkan Petral tapi besoknya muncul mafia baru," ujar Ketua Tim, Faisal Basri, di kantor tim tersebut, Rabu (24/12/2014). 

Saat ini kata dia, Tim Anti-Mafia Migas--sebutan lain untuk tim ini--masih terus melakukan kajian dan berdiskusi soal keberadaan Petral, anak perusahaan Pertamina di Singapura ini.

"Kami itu men-challenge diri kami sendiri. Tidak ada tim sok tahu. Kami rekomendasikan Petral seperti apa, (rekomendasi) yang terbaik," kata Faisal. 

Sebelumnya, setelah melalui serangkaian analisis dari diskusi dan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan, tim ini merekomendasikan penghentian impor bahan bakar minyak beroktan (Research Octane Number/RON) 88 atau Premium.

Dalam rekomendasi perdana itu, Tim Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasikan pula Pertamina mengimpor saja bahan bakar minyak minyak RON 92 alias Pertamax.

Faisal juga sudah menyampaikan bahwa upaya pembubaran Petral bukan tidak pernah dilakukan. Salah satu upaya, sebut dia, dilakukan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas