Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Spekulasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Dipercepat Bikin Rupiah Terpuruk

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih akan tertekan hingga akhir pekan ini.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Spekulasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Dipercepat Bikin Rupiah Terpuruk
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Petugas menghitung uang rupiah di jasa penukaran uang di Jakarta Pusat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi masih akan tertekan hingga akhir pekan ini. Spekulasi akan dipercepatnya kenaikan suku bunga acuan Bank Central Amerika (The Fed) jadi faktor utama terpuruknya rupiah.

Analis Valuta Asing Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan katalis pelemahan rupiah berasal dari eksternal yaitu beredarnya kabar di pasar bahwa The Fed akan memajukan waktunya untuk menaikkan suku bunga acuannya.

"Nanti malam kan ada rilis Federal Open market Committee (FOMC), akan ada pernyataan dari petinggi The Fed, Yellen (Chair Janet L Yellen) apakah suku bunga dilakukan lebih cepat atau tidak," kata Reny kepada Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Dengan adanya spekulasi dipercepat, kata Reny, banyak masyarakat yang menempatkan dananya dalam bentuk dolar AS. Sehingga hal ini membuat permintaan mata uang negeri Paman Sam semakin meningkat dan mendongkrak nilainya.

Menurut Reny, pernyataan sebelumnya The Fed pada tahun lalu kenaikan suku bunga akan dilakukan pada pertengahan 2015. Namun, jika dipercepat kemungkinan bisa terjadi antara kuartal I atau II 2015.

"Awalnya kan akan dilakukan pada April atau Mei 2015. Tidak menutup kemungkinan kenaikannya pada Februari atau Maret, tapi ini masih spekulasi market saja," ucapnya.

Atas kondisi tersebut, Reny pun memprediksikan rupiah masih akan berada pada kisaran Rp 12.700 hingga akhir pekan ini. Bahkan, jika spekulasi tersebut benar terjadi maka rupiah bisa menyentuh level Rp 12.900 per dolar AS.

Berita Rekomendasi

"Kalau sudah Rp 12.900 per dolar AS. Bank Indonesia tidak mungkin tinggal diam, pasti melakukan intervensi untuk menarik rupiah lagi ke level Rp 12.600 atau Rp 12.700, atau bahkan bisa ke level Rp 12.500 per dolar AS," tuturnya.

Sementara itu, rupiah hingga pada sore hari ini terlihat belum menunjukkan tanda-tanda penguatan rupiah. Reny mencatat, rupiah saat ini berada pada pergerakan Rp 12.680 sampai Rp 12.785 per dolar.

"Kalau sekarang (siang) di level Rp 12.715, maka ada peluang melemah jadi Rp 12.785 per dolar AS," ucap Reny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas