Transit Pesawat Naik Ojek di Bandara Persulit Penumpang
"Transfer penumpang dari terminal satu ke dua naik ojek kan tidak mudah," ujar mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edie Haryoto.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menghadapi ASEAN Open Sky, seluruh bandara harus meningkatkan daya saingnya. Dari segi transfer penumpang dari satu pesawat ke pesawat lain, bandara di dalam negeri belum memadai dibandingkan negara lain.
"Transfer penumpang dari terminal satu ke dua naik ojek kan tidak mudah," ujar mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Edie Haryoto di acara Seminar ASEAN Open Sky, di kantor Angkasa Pura I, Kemayoran, Senin (12/1/2015).
Edie memaparkan dengan sistem angkutan penumpang yang belum memadai, bandara di dalam negeri akan kalah saing. Karena hal itu Edie menilai pembenahan bandara perlu dilakukan secepatnya untuk menarik penumpang yang ingin berangkat maupun datang.
"Satu-satunya bandara Soekarno Hatta harus menarik, jadi kenikmatan perjalanan penumpang," ungkap Edie.
Selain sistem transfer penumpang, Edie memaparkan bahwa bandara khususnya internasional, harus bisa menawarkan berbagai macam produk dengan harga terjangkau. Edie mengungkapkan bahwa harga barang di bandara Singapura, Changi lebih murah dari Soekarno Hatta.
"Waktu saya di Singapura bisa belanja macem-macem daripada disini mahal, lebih baik pindah pesawat turunnya di Singapura," kata Edie.