Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

JK Prediksi Indonesia Akan Kebanjiran Investasi

Indonesia, kata JK memiliki tenaga kerja, dan sumber daya untuk membangun industri. Wapres yakin Indonesia akan jadi prioritas untuk tujuan investasi.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in JK Prediksi Indonesia Akan Kebanjiran Investasi
Dokumentasi JK/Dokumentasi JK
WAPRES JK UCAPKAN BELASUNGKAWA - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama sejumlah tokoh dunia usai menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Raja Abdullah bin Abdul Aziz, di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (25/01/2015). Wapres Jusuf Kalla mewakili pemerintah dan masyarakat Indonesia memberikan penghormatan kepada Raja Abdullah yang wafat Jumat (23/1/2015) dan ucapan selamat atas pengakatan Raja Baru Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz.(Dokumentasi JK) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Indonesia dengan 250 juta penduduknya sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara. Jumlah tersebut hampir setengahnya jumlah penduduk di Asia Tenggara.

Karena Indonesia merupakan pasar menjanjikan, imbuh JK, pada 2016 mendatang di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) investasi asing akan semakin banyak masuk. Maklum, prosesnya cenderung lebih mudah.

"Semua orang yang investasi pertama cari pasar. Pasar di Asean sekitar 550 juta, hampir lima puluh persen pasar itu ada di Indonesia," katanya dalam sambutannya di "Seminar Nasional 2015 Ikatan Alumni Universitas Airlangga," di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (30/1/2015).

Indonesia, kata JK memiliki tenaga kerja, dan sumber daya untuk membangun industri. Wapres yakin Indonesia akan jadi prioritas untuk tujuan investasi.

Di era MEA barang, jasa, modal hingga tenaga kerja akan lebih mudah berputar di Asia Tenggara. Untuk memanfaatkan banyaknya investasi yang masuk, Indonesia harus meningkatkan produktivitas.

Salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah memperbaiki infrastruktur. Diharapkan, hal itu bisa mempermudah perputaran barang. "Kita juga akan memperkuat pangan kita, agar kita tidak tergantung impor gula dan Jagung dari luar, selain itu kita juga akan memperkuat manufaktur," terangnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas