Komponen Lokal Mobil Nasional Harus 80 Persen, Kurang Dari Itu Dianggap Mobil Impor
Sisanya sebesar 20 persen boleh diimpor dengan alasan tidak bisa diproduksi di Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Darmaningtyas menghimbau penggunaan komponen lokal dalam mobil nasional, harus menjadi mayoritas. Sehingga, mobil nasional benar-benar buatan Indonesia.
Dirinya pun pesimis kerjasama PT Adiperkasa Citra Lestari (Adiperkasa) dengan Proton Holdings Berhad dalam mengembangkan dan memproduksi mobil nasional, bakal murni mobil nasional cap Indonesia.
"Kalau itu dirancang untuk mobil nasional saya juga tidak yakin, karena seberapa besar lokal content yang dapat diberikan oleh Proton?" ucap Darmaningtyas, Jakarta, Minggu (8/2/2015).
Menurutnya, komponen lokal untuk mobil nasional ke depan tidak boleh kurang dari 80 persen. Sementara, sisanya sebesar 20 persen boleh diimpor dengan alasan tidak bisa diproduksi di Indonesia.
"Kalau kurang dari 80 persen local content-nya, menurut saya bukan mobil nasional tapi itu mobil luar negeri yang dirakit di Indonesia saja," ucapnya.