Butuh Investasi Besar Membangun Smelter di Papua
Butuh investasi dalam jumlah besar untuk membangun smelter di Papua
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Butuh investasi dalam jumlah besar untuk membangun smelter di Papua kata Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto.
Pasalnya infrastruktur pendukung di Papua masih terbatas untuk dibangun smelter oleh PT Freeport dan Newmont.
Kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Martiono mengatakan ia dan pihak Freeport masih terus membahas rencana kerjasama membangun smelter di tanah Papua.
"Ini suatu investasi yang besar, itu pasti memerlukan financing yang besar, kita perlu kepastian, ini masih terus dibahas," katanya.
Sebelumnya PT Freeport hendak membangun smelter di Gersik, Jawa Timur, namun Wakil Presiden meminta perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu untuk membangun smelter di tanah Papua. Pemerintah daerah Papua pun meminta hal yang sama.
Kata Martiono pihaknya masih membahas kemungkinan membangun smelter di Papua, hasil pembahasan itu lah yang nanti menentukan apakah Newmont dan Freeport akan membangun smelter di Papua atau di Gersik.
"Itu Papua yang menentukan," ujarnya.
Berapa uang yang akan dikucurkan Newmont untuk pembangunan smelter itu Martiono mengaku belum bisa menjelaskan. Pasalnya kerjasama antara Newmont dan Freeport hingga kini masih terus dibicarakan.
"Sejauh ini yang penting kerjasamanya dulu, nanti bentuknya bagaimana sesuai dengan perkembangan proyeknya sendiri," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.