Upaya PGN Terapkan Program Bebas Calo Demi Ekspansi CNG Sektor Rumah Tangga
Hendi menegaskan calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Gas Negara (PGN) mengabarkan program compressed natural gas (CNG) untuk sektor rumah tangga siap diperluas ke wilayah-wilayah di Indonesia. Sebelumnya program CNG untuk sektor rumah tangga telah dilakukan di Semarang, Marunda, Cierbon, Bogor, Tangerang, Palembang, dan Surabaya.
Untuk ekspansi program tersebut, PGN mencegah seluruh karyawan dan pimpinan untuk tidak beruhubungan dengan calo gas. Hal ini demi terciptanya perusahaan yang bebas korupsi.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan keseriusan PGN dalam meningkatkan kinerjanya tidak lepas dari adanya zero korupsi.
Itu, katanya, tertuang dalam Kode Etik perusahaan yang menjadi catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan kerja karyawan dengan para pemangku kepentingan.
“Sehingga korupsi sangat tidak mungkin terjadi di Perusahaan Gas Negara. Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di mana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas-nya,” kata Hendi dalam keterangan yang diterima, Senin (23/3/2015).
Hendi menegaskan calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.
"Kunci dari ini semua selain sikap profesionalisme dari seluruh awak korporasi PGN, juga kuatnya komitmen dari pucuk pimpinan atas toleransi nol korupsi," ujarnya..
Atas hal itu, PGN mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE, Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service.
Soal ekspansi pasar, rilis menyebutkan PGN menargetkan sebanyak 1 juta pelanggan untuk tahun-tahun mendatang. Dijelaskan, perbedaan pemakaian CNG dan liquefied petroleum gas (elpiji) yang banyak digunakan masyarakat saat ini terletak pada sarana penyaluran.
Pada elpiji, gas disalurkan melalui tabung dan selang gas.CNG didistribusikan melalui pipa yang mampu mengakomodasi banyak rumah tangga. Satu CNG bisa mendistribusikan 1.000 rumah tangga.
Hendi mengatakan PGN berupaya meningkatkan kinerja dengan penambahan volume pengelolaan gas dan menambah kapasitas infrastruktur sehingga gas bumi bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Saat ini PGN memasok gas hampir 800 juta kaki kubik per hari (mmscfd), sedangkan permintaan gas nasional mencapai lebih dari 2.000 mmscfd.
Hendi menjelaskan, pihaknya tengah berupaya meningkatkan volume pasokan gas dengan meningkatkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Jawa Tengah, dan membangun pipa gas Kalimantan-Jawa.