BKPM Dorong Investor Tanam Modal di Sulawesi Tengah
Ada beberapa parameter yang mendasarkan, antara lain terdapatnya Kawasan Industri Morowali dan KEK Palu
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai, Sulawesi Tengah merupakan salah satu provinsi yang menjadi fokus pemerintah pusat dalam pembangunan ekonomi lima tahun ke depan.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, ada beberapa parameter yang mendasarkan, pertama terdapatnya Kawasan Industri Morowali dan KEK Palu, kedua terdapat tiga potensi utama yang dimiliki Sulteng yaitu smelter, maritim, dan agrobisnis.
Menurutnya, pada saat kunjungan Presiden Jokowi dan Wapres ke Jepang beberapa waktu lalu, keduanya menempatkan Sulawesi sebagai salah satu lokasi potensi yang ditawarkan kepada investor, termasuk di dalamnya kawasan industri morowali dan KEK Palu.
"Saya optimis dengan melihat posisi Sulawesi Tengah saat ini sebagai lokasi investasi PMA terbesar ke-6 pada tahun 2014 dengan total nilai investasi sebesar 1.494,2 juta dolar AS dari 58 proyek PMA, investasi di Sulawesi Tengah dapat terus ditingkatkan. Tugas selanjutnya Pemerintah Daerah bersama BKPM yaitu memfasilitasi dengan sebaik-baiknya investor yang akan berinvestasi," tutur Franky dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (30/3/2015).
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulteng pada 2012 sebesar 9,27 persen dan 2013 meningkat menjadi 9,38 persen. Kemudian, pada 2014 mengalami penurunan menjadi 5,11 persen dikarenakan kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah tambang.
"Namun demikian, kami optimis di 2015 pertumbuhan dapat mencapai 2 digit seiring dengan tumbuhnya industri hilir yang memiliki nilai tambah cukup tinggi, diantaranya PT Sulawesi Mining Investment dengan produksi ferronikel dan ekspor dari PT Donggi Senoro LNG yang direncanakan mulai pada Mei 2015," tutur Longki.
Longki menambahkan, pemerintah Sulteng saat ini juga tengah berusaha memacu kemampuan produktif masyarakat sekitar. Untuk itu, Pemprov Sulteng mendorong para pelaku usaha di Sulteng untuk ikut ambil bagian dalam memberikan pendidikan dan pelatihan teknis bagi masyarakat khususnya yang termasuk tingkat usia produktif.
"Selain itu, kami juga mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan Bank Daerah dalam melakukan kegiatan transaksi keuangan untuk membantu penguatan perbankan daerah,” ucap Longki.