KPBB Duga Ada Akal-akalan dalam Penentuan Harga Pertalite
PT Pertamina dalam waktu dekat akan meluncurkan produk bahan bakar minta (BBM) baru yaitu Pertalite.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina dalam waktu dekat akan meluncurkan produk bahan bakar minta (BBM) baru yaitu Pertalite. Namun, kemunculan bensin jenis baru ini mengundang tanda tanya besar.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mempertanyakan alasan Pertamina meluncurkan BBM baru dengan kandungan oktan 90 itu (RON 90). Padahal, sejak 1 Januari 2007 emisi standar kendaraan yang digunakan Indonesia yaitu standar EURO 2, yang bisa dipenuhi dengan bensin dengan oktan 91.
Executive Director KPBB Ahmad Safrudin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/4/2015) menyatakan heran dengan Pertamina yang tak mengeluarkan produk bensin sesuai standar emisi Euro 2 yang digunakan Indonesia, padahal hanya berbeda 1 oktan.
Lebih lanjut dia mencurigai adanya akal-akalan dalam penentuan harga Pertalite nantinya. Pasalnya, di pasaran global tak ada BBM dengan kandungan oktan 90. "Ini ada upaya untuk menyesatkan masyarakat, kenapa? Kalau kita cari RON 92 atau RON 91. Di Google saja langsung ketahuan harganya (di pasar minyak dunia). RON 90 tidak ada, sehingga ada penyesatan informasi publik karena sulit dilacak harganya," kata dia.
Terkait dengan harga Pertalite yang sebelumnya pernah disebutkan sekitar Rp 8.000-Rp 8.300 per liter, dia menilai harga tersebut tak masuk akal. Berdasarkan hitungan KPBB dengan mengacu pada harga pokok penjualan dan struktur biaya BBM di Indonesia, harga bensin dengan oktan 92 saja hanya Rp 6.928 per liter.(Yoga Sukmana)