Obrolan Wakil Perdana Menteri Rusia dan Wapres JK Soal Proyek Kereta Api Kalimantan
Ini hasil obrolan Wakil Perdana Menteri Rusia dengan Wapres Jusuf Kalla soal proyek kereta api di Kalimantan yang diharap realisasi tahun depan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusia memang baru saja dihantam krisis dahsyat. Namun menurut Wakil Perdana Menteri Rusia bidang Perekonomian Arkady Dvorkovich, hal itu tidak menyurutkan langkah negara beruang merah itu untuk menuntaskan proyek pembangunan infrastruktur Kereta Api di pulau Kalimantan.
Kepada wartawan usai menemui Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015), ia mengatakan proyek tersebut menjadi prioritas bagi pemerintah Rusia.
"Saat ini baru mulai di tahap design, kita akan ada pembicaraan lagi beberapa bulan kedepan, mudah-mudahan bisa dimulai (pembangunannya) tahun depan," katanya.
Selain menuntaskan proyek pembangunan Kereta Api di Kalimantan, menurutnya pemerintah Rusia juga berharap bisa mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal tersebut pun menurutnya sudah sempat ia utarakan ke Jusuf Kalla dalam pertemuannya.
"Kita akan mengembangkan bisnis kita di sektor minyak dan gas bumi, logistik, perdagangan, agrikultur dan juga investasi," ujarnya.
Kepada Wapres ia mengaku juga sempat mendiskusikan kemungkinan kerjasama di bidang pembangunan bandara, fasilitas penyimpanan untuk industri ikan hingga pembangunan penyulingan minyak dan gas bumi.
Arkady Dvorkovich mengaku belum bisa memprediksi nilai investasinya namun ia memastikan proyek yang ia sebutkan, yakni penyulingan minyak dan penyimpanan ikan, masing-masing bernilai hingga jutaan dollar Amerika Serikat (AS).
Caption: Wakil Perdana Menteri Rusia bidang Perekonomian Arkady Dvorkovich (kedua dari kanan), dengan ditemani Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (pertama dari kiri), memberi keterangan kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2015).