Ikan Budidaya Ngemplak Siap Masuk Pasar Eropa
Melalui pelatihan ini petani ikan akan memahami standard operating procedure (SOP) budidaya ikan air tawar.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) KKP RI, Suseno Sukoyono mengatakan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diharapkan dapat mengubah cara pandang petani ikan lokal dalam melakukan budidaya.
Dengan demikian proses budidaya yang sebelumnya berdasarkan kebiasaan, melalui pelatihan ini petani ikan akan memahami standard operating procedure (SOP) budidaya ikan air tawar.
Demikian juga dengan ikan budidaya para petani yang memelihara ikan kloam di Ngremboko, Ngemplak, Sleman.
“Contoh sederhananya jika selama ini budidaya gurameh dimulai dari benih, maka petani ikan akan mengikuti standarnya yakni mulai dari indukan. Dengan demikian, jika harus mengikuti kompetensi, petani ikan sudah paham SOP-nya,” katanya, Minggu (3/5/2015).
Selain itu, adanya sertifikat yang diberikan kepada petani ikan tersebut juga akan berdampak pada penjualan komoditas ikan air tawar. Ia mengatakan produk ikan yang sudah bersertifikat akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.
“Bahkan sangat memungkinkan petani ikan lokal melakukan ekspor hingga ke Eropa,” ujarnya.
Namun untuk memasuki pasar tersebut, produk ikan air tawar harus mengikuti persyaratan dan prosedur yang sudah ditentukan di masing-masing negara Eropa.
Seperti di Perancis yang mengatur bahwa ikan yang masuk harus bebas dari pakan antibiotik dan ditunjukkan dengan sertifikat.
“Di Mina Ngremboko, sudah diterapkan cara budidaya ikan yang baik. Jadi pakan dan proses budidayanya pun jauh dari antibiotik. Sertifikat itu akan menjadi penunjuk bahwa produk ikan produk unggulan dan tidak menggunakan pakan antibiotik,” ujarnya menjelaskan.