Apa Kabar Impor Minyak dari Angola?
Pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral) masih menyisakan tanya.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd. (Petral) masih menyisakan tanya. Bagaimana nasib kontrak-kontrak pengadaan minyak Pertamina yang sudah telanjur dilakukan oleh Petral atau anak usahanya selama ini?.
Pasalnya, salah satu kontrak yaitu impor minyak dari perusahaan minyak Angola, Sonangol EP, melibatkan anak usaha Petral yakni Pertamina Energy Services Pte.Ltd (PES) yang berkedudukan di Singapura. Kerja sama itu sempat membuat geger publik karena Surya Paloh lah yang menjadi pembisik utama nama Sonangol EP ke telinga Jokowi. (Baca: Surya Paloh dan Impor Minyak Angola).
Kepada Kompas.com, Vice Presiden Coorporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengungkapkan bahwa impor minyak dari Sonangol jalan terus. Kata dia, pembubaran Petral tak memengaruhi pengadaan impor minyak dari Angola. "Jadi gini, itu kan (Sonangol EP) kontrakannya sudah ada dengan PES, jadi yang existing kontrak terus jalan. Tapi dia (PES) tidak boleh buat kontrak baru," ujar Wianda di Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Dia mengatakan, kontrak dengan Sonangol itu sudah terjalin sejak tahun lalu. Dalam kontrak pengadaan minyak itu, Pertamina mengimpor 950.000 barrel per bulan. Hingga saat ini lanjut Wianda, impor tersebut sudah dilakukan sejak Januari 2015 atau berjalan lima bulan. Artinya Pertamina sudah mengimpor 4, 75 juta barrel dari Sonangol.
Sementara itu, kontrak PES dan Sonangol hanya dalam jangka waktu enam bulan yaitu Januari-Juni 2015. Sebenarnya kata Wianda, pengadaan impor minyak sejak Januari lalu sudah diserahkan ke Integrated Supply Chain (ISC). "Enggak. Enggak akan terganggu karena ISC sudah mengerjakan ini (impor minyak dari Sonangol) sejak Januari lalu. Jadi proses pengadaan sudah di ISC. Jadi sesuai kontaknya saja," kata dia.
Dengan pembubaran Petral, anak usahanya yakni, Pertamina Energy Services Pte.Ltd (PES) yang berkedudukan di Singapura, dan Zambesi Investments Limited (Zil) yang bermarkas di Hongkong dilikuidasi oleh Pertamina.(Yoga Sukmana)