Petani Lebih Butuh Uang Dibanding Subsidi Benih dan Pupuk
Dwi Andreas Santoso, menilai subsidi yang diberikan pemerintah berupa benih dan pupuk sudah tidak berguna lagi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso, menilai subsidi yang diberikan pemerintah berupa benih dan pupuk sudah tidak berguna lagi.
Pasalnya harga pupuk urea non subsidi yaitu Rp 5.200 per kilogram sedangkan yang bersubsidi hanya beda Rp 3400 atau saat ini dijual pada harga Rp 1.800.
"Subsidi benih dan pupuk sudah sejak lama petani bilang hapuskan," ujar Dwi, Senin (25/5/2015).
Pihak IPB sudah menyurvei di 8 provinsi dan 64 kabupaten atau kota. Keluhan petani sebagian besar tidak membutuhkan subsidi benih dan pupuk lagi. "Itu sudah sering disuarakan. Daripada uang mengalir ke mana, lebih baik subsidi langung ke petani," ungkap Dwi.
Dwi memaparkan dengan disparitas harga Rp 3.400 tidak menggiurkan petani untuk membutuhkan subsidi benih dan pupuk. Dwi menambahkan bahwa petani saat ini lebih memilih diberikan uang langsung daripada subsidi dalam bentuk barang.
"Uang transfer langsung ke petani saja," jelas Dwi