Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mangkir Tiga Kali, Menteri ESDM Akhirnya Penuhi Panggilan DPR

Setelah mangkir tiga kali, akhirnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bisa memenuhi panggilan DPR

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Mangkir Tiga Kali, Menteri ESDM Akhirnya Penuhi Panggilan DPR
TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah mangkir tiga kali, akhirnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bisa memenuhi panggilan DPR dan Ketua Komisi VII, Kardaya Warnika, untuk melaksanakan rapat kerja.

Agenda rapat kali ini terkait asumsi makro anggaran belanja dari sektor energi di tahun 2016.

Sudirman tiba di ruang rapat komisi VII sekitar pukul 10.15 WIB. Sudirman didampingi Dirjen Migas IGN Wiratmaja, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Dirjen Kelistrikan Jarman, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Someng, dan Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto.

Kehadiran para pejabat dari sektor energi terlihat kompak. Pasalnya Sudirman Said beserta pejabat lainnya mengenakan kemeja putih dengan celana hitam.

Begitu tiba di kursinya, Sudirman langsung mendapat pertanyaan dari anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian. Pertanyaan tersebut terkait mangkirnya Menteri ESDM saat dipanggil oleh DPR terkait banyak hal.

"DPR mengundang bapak menteri dalam konteks konstitusional. Tolong penjelasannya?" kata Ramson, Selasa (8/6/2015).

Sudirman pun sudah menyiapkan semua jawaban terkait ketidakhadirannya selama ini. Sudirman mengaku sudah mengirim surat izin sebanyak tiga kali kepada DPR dengan alasan yang berbeda. "Kami sudah tiga kali kirim surat untuk jelaskan, kami sepenuhnya sadar untuk menghargai, baik lisan dan tuliskan kami sudah jelaskan kondisi kegiatan kami," jelas Sudirman.

Berita Rekomendasi

Pada pemanggilan pertama, Menteri Sudirman harus menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua Nugini. Pada saat itu, Sudirman diperintah secara mendadak oleh presiden. "Agak tiba-tiba memang diberitahukan," papar Sudirman.

Pada pemanggilan kedua pada 22 Mei dan 24 Mei, Sudirman ikut bersama rombongan Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Sofyan Djalil membahas realisasi dari Konferensi Asia Afrika (KAA). "Saya bisa saja tidak bersama mereka, tapi dalam rangka penyegaran dan proses leadership, saya merasa harus bersama mereka," ungkap Sudirman.

Sedangkan pada 5 Juni, Sudirman mengaku bertemu dengan negara-negara yang tergabung dalam OPEC. Kehadiran Sudirman guna mengaktifkan kembali keanggotaan Indonesia di dalam negara pengekspor minyak tersebut.

Menurut Sudirman, semua hal yang ia lakukan berguna untuk negara. Memberi prospek yang sangat baik dan komunikasi kembali dengan negara maju akan memberi kabar baik untuk pasokan migas.

Sudirman pun berharap anggota DPR Komisi VII mempertimbangkan alasan mangkirnya tersebut. "Mo‎hon itu dipandang sebagai hormat kami terhadap anggota DPR," ujar Sudirman.

Tanpa memperpanjang masalah mangkir dari pemanggilan, Ketua Komisi VII Satya Wirayudha pun membuka rapat kerja dengan ketukan palu."Baiklah, dengan ini maka rapat kerja untuk pembahasan anggaran asumsi makro 2016 dibuka," ujar Satya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas