Artha Graha Peduli Gandeng IPB Kembangkan Komoditas Pertanian
Artha Graha Peduli dan Institut Pertanian Bogor menandatangi nota kesepahaman untuk bekerjasama mengembangkan sayur organik madu dan komoditas lain
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artha Graha Peduli (AGP) dan Institut Pertanian Bogor menandatangi nota kesepahaman untuk bekerjasama mengembangkan sayur organik, madu, dan komoditas pertanian lainnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Ketua Harian Artha Graha Peduli Indra S Budianto dan Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto di Kampus IPB Dramaga, Kamis petang.
Acara dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Sarana dan Bisnis Arif Imam Suroso dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerjasama Anas Miftah Fauzi serta pengurus Artha Graha Peduli Sylvie Hasan dan Andri Siantar.
Indra Budianto mengatakan sangat bangga bisa bekerjasama dengan IPB yang merupakan perguruan tinggi terkemuka di bidang pertanian.
Dalam kerjasama nanti, pihak Artha Graha akan membantu pengembangan inovasi teknologi pertanian, penyiapan sumber daya manusia, dan pemasaran produk pertanian berbasis sayuran organik.
"Kita siapkan lahannya di beberapa titik sesuai dengan kebutuhan seperti di Jonggol dan Cijeruk," kata Indra Budianto usai acara penandatanganan.
Indra mengatakan ketahanan pangan saat ini menjadi isu yang sangat penting di Indonesia. Peningkatan hasil pertanian menjadi suatu yang harus diutamakan agar tercapai kedaulatan pangan di Indonesia.
“Untuk itu ketahanan pangan nasional itu, AGP mengambil bagian dalam pengembangan pertanian bersama IPB,” katanya
Rektor IPB Herry Suhardiyanto menyambut baik kerja sama ini dengan mengatakan bangsa Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa harus menjadi bangsa yang mandiri dalam pengadaan pangan dan tidak boleh negeri ini hanya menjadi pasar produk pangan bangsa lain.
Apalagi menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar negara lain.
IPB sendiri, katanya, masih terkendala dengan mitra kerja dalam mengembangkan dan memasarkan produk pertanian. Kerjasama dengan AGP diharapkan lebih bisa mengaplikasikan apa yang telah dikembangkan IPB selama ini.
Sebagai contoh, lanjut Herry, hingga kini IPB mempunyai sekitar 1.700 penemuan inovasi teknologi pertanian. Namun baru sekitar 10 persen yang bisa dinikmati dan diterapkan oleh petani dan dinikmati oleh masyarakat.
"Riset dan produk inovasi kita banyak, tapi yang bisa diterapkan masih relatif sedikit. Kerja sama ini sekaligus memperluas jaringan kita agar inovasi kita bisa berkembang dan memberi manfaat bagi petani," kata Herry.
Selain bidang pertanian, AGP melalui Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) atau pusat konservasi satwa liar, juga melibatkan IPB dalam persoalan konservasi di Bukit Barisan, Lampung Barat.
Artha Graha Peduli dengan IPB memiliki hubungan kedekatan dan kebersamaan. Ini karena kedua belah pihak memiliki kesamaan visi, misi, dan perjuangan untuk mengabdi kepada negeri dan berbagi dengan masyarakat.
Penandatanganan MOU mempererat lagi kerjasama antara AGP dengan IPB di masa datang. MOU ini secara resmi dan legal akan menjadi dasar bagi kerjasama kedua belah pihak secara berkesinambungan.